Sebanyak 228 KK Terisolasi Banjir, Evakuasi Warga Gunakan Rakit

Proses Evakuasi Warga Desa Ompi menggunakan Rakit Batang Pisang (ANTV/Gusni Kardi)
Proses Evakuasi Warga Desa Ompi menggunakan Rakit Batang Pisang (ANTV/Gusni Kardi) (Foto : )
Evakuasi warga dua Desa di Kecamatan Bulutaba, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat yang terjebak banjir luapan sungai Lariang mengalami kendala. Tim penyelamat gabungan harus membuat rakit agar dapat evakuasi korban lewati arus deras yang memutus jalan penghubung desa.
Wilayah terkena dampak banjir luapan air sungai lariang terparah meliputi empat dusun di Desa Ompi, Kecamatan Bulutaba, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi barat. Keempat dusun tersebut yakni Dusun Pangana, Dusun Tata, Dusun Benteng dan Dusun Buluhera.Menurut Kapolres Mamuju Utara, AKBP Leo H. Siagian menerangkan kronologi kejadian berawal pada Jumat Malam (01/05/2020) ketika Sungai Lariang tiba-tiba meluap.Luapan sungai memutus akses Desa Ompi dan Desa Sumber Sari dengan ketinggian air hingga 2 meter.[caption id="attachment_316437" align="alignnone" width="640"]
Jalan Terputus, Tim Penyelamat Menerobos Banjir (Foto:Dok. Polres Mamuju) Jalan Terputus, Tim Penyelamat Menerobos Banjir (Foto:Dok. Polres Mamuju)[/caption]“Beberapa masyarakat terjebak di atas rumah panggung, sehingga Polres Mamuju Utara bersama Polsek Baras, BPBD dan Babinsa melakukan evakuasi,” kata Leo pada saat memberi keterangannya Minggu (3/5/2020)Menurut Leo, evakuasi warga berlangsung dramatis dengan peralatan seadanya, menggunakan rakit batang pisang. Sedangkan bantuan logistik pun harus dipikul tim penyelamat gabungan.“Evakuasi berjalan dramatis di tengah arus deras. Kami berhasil mengevakuasi warga Dusun Pangana ke jalan poros Ompi, sedangkan untuk Dusun Tata, Benteng dan Buluhera, belum kami sentuh karena derasnya arus yang tidak bisa dilewati,” ujar Leo.[caption id="attachment_316439" align="alignnone" width="900"] Minim Bantuan, Kebutuhan Ratusan Kepala Keluarga Belum Tercukupi (ANTV/Gusni Kardi) Minim Bantuan, Kondisi Ratusan Kepala Keluarga Memprihatinkan (ANTV/Gusni Kardi)[/caption]Saat ini, sejumlah warga mulai kembali untuk membersihkan rumah serta mencari barang berharga yang masih bisa diselamatkan.Seperti Dewi (60)  yang terpaksa mengungsi selama tiga hari dan kini kehilangan segalanya akibat banjir. Dewi menggantungkan harapannya pada bantuan pemerintah kabupaten pasangkayu.Tim gabungan pun sudah mendirikan posko bantuan serta dapur umum untuk meringankan kebutuhan ratusan korban banjir seperti sembako dan air bersih.Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasangkayu mencatat sedikitnya 228 Kepala Keluarga (KK) di Wilayah Desa Ompi yang terdampak banjir.  Nilai kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Gusni  Kardi | Pasangkayu, Sulbar