KBRI Quito Selenggarakan Gathering Mahasiswa USFQ dan Mahasiswa UI di Ekuador

Gathering dengan Wakil Rektor, Pimpinan dan Mahasiswa USFQ, salah satu universitas terbaik Ekuador yang telah menandatangani MOU dengan Universitas Indoneisia (UI) digelar Kedutaan Republik Indonesia (KBRI) Quito, Ekuador. USFQ dan UI bekerja sama menjadi representasi Indonesia dalam National Model United Nation di UN New York. tanggal 2-9 April 2020 mendatang. [caption id="attachment_289551" align="aligncenter" width="900"] Suasana Gathering (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289554" align="aligncenter" width="900"] Dubes Quito, Diennaryati Tjokrosuprihatono tengah memberikan sambuta (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289556" align="aligncenter" width="900"] Salah Satu Perwakilan dari Universitas Indonesia (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289557" align="aligncenter" width="900"] Salah Satu Perwakilan dari Mahasiswa USFQ (Foto KBRI Quito)[/caption] Acara gathering sendiri dimeriahkan dengan aneka kegiatan yang menarik seperti diskusi tentang Indonesia, pertunjukkan seni tari Indonesia oleh Telu dan Sekolah tari KBRI Quito, pengenalan kegiatan Darmasiswa oleh alumni Darmasiswa kita Santiago untuk seni lukis dan batik serta Edgar untuk seni tari. [caption id="attachment_289558" align="aligncenter" width="900"] Pertunjukkan Seni Tari Khas Indonesia (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289559" align="aligncenter" width="900"] Pertunjukkan Seni Tari Indonesia (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289560" align="aligncenter" width="900"] Pertunjukkan Seni Tari Indonesia dengan Pasangan (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289561" align="aligncenter" width="900"] Pertunjukkan Sekolah Tari KBRI Quito (Foto KBRI Quito)[/caption] Tak lupa juga ada pemutaran film tentang Indonesia, aneka permainan seperti lomba pakai sarung untuk mahasiswi dan mahasiswa, quiz tentang politik dan budaya Indonesia, menirukan salah satu gerak tarian Indonesia dan diakhiri dengan makan bersama. [caption id="attachment_289562" align="aligncenter" width="900"] Menirukan Salah Satu Gerak Tarian Indonesia (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289563" align="aligncenter" width="900"] Lomba Pakai Sarung untuk Mahasiswi (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289564" align="aligncenter" width="900"] Lomba Pakai Sarung untuk Mahasiswa (Foto KBRI Quito)[/caption] Dalam makan bersama itu, disuguhkan aneka makanan khas Indonesia antara lain nasi putih, aneka sate dengan saosnya (sate ayam saos kacang, sate kambing saos kecap dan sate asem betawi dengan acar tomatnya), gado-gado, tahu kecap dan tekwan serta tak lupa kroket dan kue nagasari yang lezat. [caption id="attachment_289572" align="aligncenter" width="900"] Suasana Jamuan Makan Malam di KBRI Quito (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289565" align="aligncenter" width="900"] Aneka Menu Khas Indonesia, Sate (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289566" align="aligncenter" width="900"] Aneka Menu Khas Indonesia dari Tahu (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289567" align="aligncenter" width="900"] Sate Kambing, Menu Khas Indonesia (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289568" align="aligncenter" width="900"] Menu Khas Indonesia, Mie Goreng (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289569" align="aligncenter" width="900"] Tekwan, Menu Khas Indonesia (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289570" align="aligncenter" width="900"] Nagasari, Menu Khas Indonesia (Foto KBRI Quito)[/caption] [caption id="attachment_289571" align="aligncenter" width="900"] Kroket, Menu Khas Indonesia (Foto KBRI Quito)[/caption] Usai makan bersama dilanjutkan dengan membagikan souvenir khas Indonesia, baik ikon budaya maupun ke-khasan Indonesia lainnya. [caption id="attachment_289573" align="aligncenter" width="900"] Mahasiswa USFQ Saat Mendapat Souvenir dari Indonesia (Foto KBRI Quito)[/caption] "Alhamdulilah setelah mempelajari Indonesia sebelumnya... ke 14 mahasiswa yang mempresentasikan Indonesia, mereka tertarik sekali dan berjanji akan all out merepresentasikan Indonesia di NMUN Newyork nanti," ujar Dubes Quito, Diennaryati Tjokrosuprihatono. [caption id="attachment_289555" align="aligncenter" width="900"] Dubes Quito, Diennaryati Tjokrosuprihatono tengah memberikan sambuta kepada peserta (Foto KBRI Quito)[/caption] Dikutip dari Wikipedia, Model United Nations, yang juga dikenal sebagai Model UN atau MUN, pendidikan simulasi dan/atau kegiatan akademik di mana siswa dapat belajar tentang diplomasi, Hubungan Internasional, dan PBB. Model UN mengajarkan siswa untuk dapat meneliti, berbicara di depan umum, negosiasi, menulis, dan menyusun dokumen. Selain itu, Model UN melibatkan siswa untuk berpikir kritis, kerja sama tim, dan kepemimpinan kemampuan.[1][2] Biasanya kegiatan ekstrakurikuler, beberapa sekolah juga menawarkan MUN sebagai sebuah kelas.[3] Peserta di Model United Nations konferensi, yang dikenal sebagai delegasi, yang ditempatkan di komite dan ditugaskan negara, atau kadang-kadang organisasi lain atau tokoh-tokoh politik, di mana mereka merupakan anggota dari tubuh itu. Mereka disajikan dengan tugas-tugas mereka di muka, bersama dengan topik atau topik yang mereka komite akan membahas. Delegasi melakukan penelitian sebelum konferensi dan merumuskan posisi yang kemudian akan mereka berdebat dengan sesama delegasi panitia, tetap setia kepada posisi yang sebenarnya dari anggota yang mereka wakili. Pada akhir konferensi, yang terbaik-melakukan delegasi dalam masing-masing komite, serta delegasi, yang kadang-kadang diakui dengan penghargaan. Model peserta UN seperti siswa di sekolah menengah, sekolah tinggi, dan perguruan tinggi/universitas tingkat, dengan sebagian besar konferensi catering untuk salah satu dari tiga tingkat (sekolah dan perguruan tinggi konferensi yang paling umum). Delegasi biasanya menghadiri konferensi bersama-sama sebagai delegasi yang dikirim oleh masing-masing sekolah atau perguruan tinggi' Model UN klub, meskipun beberapa delegasi yang menghadiri konferensi secara mandiri. Sumber: KBRI Quito