Beberapa saat sebelum kelahiran Rasulullah SAW, Dajjal kembali ke pulau tempat ia dibesarkan oleh makhluk berbulu tebal itu. Ketika sampai disana, Dajjal disuruh berjalan ke bagian dalam gua oleh makhluk tersebut.Saat membelakangi dinding gua itulah, Dajjal kemudian terpasung. Disebutkan bahwa ikatan itu akan lepas saat waktunya tiba. Menurut penuturan Isa Daud, Dajjal terpasung selama lebih kurang 63 tahun, sama dengan usia Rasulullah SAW.Setelah bebas, Dajjal kembali mengembara. Puncaknya, ia pergi ke Segitiga Bermuda dan akhirnya bertemu dengan setan. Ia sangat diagungkan oleh setan dan keduanya membuat perjanjian bersama, untuk menghancurkan umat manusia dan memalingkannya dari menyembah Allah.Berdasarkan keterangan Muhammad Isa Daud, hingga hari ini Dajjal masih hidup dan diperkirakan sudah berusia lebih dari 4.000 tahun. Uniknya, tubuh fisik Dajjal masih tetap muda dan tidak ada yang bisa menandingi kekuatannya hingga turunnya Isa Al-Masih, putra Maryam, yang nanti akan membunuhnya.
Kisah terbunuhnya Dajjal oleh Nabi Isa Telah kita ketahui bersama bahwa di akhir zaman nanti, Nabi Isa AS akan turun ke muka bumi. Salah satu tugas Nabi Isa AS ketika turun ke bumi adalah memimpin kaum Muslimin untuk membunuh Dajjal yang menjadi musuh terbesar umat Islam.Pekerjaan pertama yang akan dilakukan oleh Nabi Isa AS adalah menghadapi Dajjal. Setelah turun, Isa AS menuju Baitul Maqdis tempat Dajjal dikepung oleh pasukan Muslim. Isa AS memerintahkan mereka untuk membuka pintu.Dalam Sunan ibn Majah, Shahih Ibn Khzaimah, dan Mustdrak al-Hakim diriwayatkan dari Abu Umamah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Isa AS berseru,’Bukakan pintu!’ Mereka lalu membukanya dan dibalik pintu itu ada Dajjal bersama 70.000 Yahudi, yang semuanya membawa pedang dan perisai.Ketika Dajjal memandang Isa AS, dia luluh laksana garam mencair di air, lalu melarikan diri. Isa AS mengejarnya sampai di gerbang Ludd Timur, kemudian membunuhnya, dan Allah mengalahkan Yahudi.
Baca Juga :