Arak Bali Dilegalkan, Ini Manfaat Minuman Keras Untuk Kesehatan

Arak Bali Dilegalkan, Ini Manfaat Minuman Keras Untuk Kesehatan
Arak Bali Dilegalkan, Ini Manfaat Minuman Keras Untuk Kesehatan (Foto : )
Tahukah anda dibalik efek buruk yang ditimbulkanya, minuman keras ternyata bermanfaat untuk kesehatan tubuh asal dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Arak Bali serta makanan dan minuman berfermentasi mulai sekarang dilegalkan di Pulau Bali. Keputusan untuk melegalkan arak Bali dan minuman fermentasi ini dituangkan dalam Peraturan Gubernur No 1 Tahun 2020 tentang Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Gubernur Bali, I Wayan Koster mengatakan alasan mengeluarkan pergub tersebut adalah untuk melindungi sumber daya keragaman budaya Bali.  Minuman fermentasi khas Bali antara lain arak, tuak, dan brem. Koster mengatakan bahwa pergub tersebut telah disetujui Kementrian Dalam Negeri dan telah diundangkan pada Rabu (29/1/2020). Arak merupakan salah satu jenis minuman keras atau alkohol yang diproduksi di kawasan Asia, namun nama arak sendiri lebih sering digunakan di Indonesia dan Malaysia. Mengonsumsi minuman keras sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian besar orang, termasuk di Indonesia. Ada banyak alasan orang mengonsumsi jenis minuman ini, misalnya sebagai pelengkap di pesta-pesta, atau hanya sekedar untuk melepas penat di akhir pekan. Nah, tahukah anda bahwa ternyata minuman beralkohol juga punya manfaat bagi kesehatan tubuh? Sejumlah penelitian bahkan menyebutkan bahwa minuman beralkohol dapat membuat umur lebih panjang. Tentunya manfaat itu bisa kita peroleh jika mengonsumsinya dalam porsi wajar. Berikut manfaat minuman keras untuk kesehatan.
Wine dan bir baik untuk jantung Dalam porsi wajar, bir dan anggur merah (wine) dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 40 persen. Temuan ini dilaporkan oleh sebuah studi tinjauan yang mengamati lebih dari 100 penelitian milik Harvard School of Public Health, seperti dilansir dari Live Strong. Manfaat minuman keras bagi kesehatan jantung berkaitan dengan kemampuannya meningkatkan kolesterol baik (HDL), menurunkan kolesterol jahat (LDL), dan mengurangi risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri. Penyumbatan arteri itu sendiri merupakan faktor risiko dari serangan jantung dan stroke. Bir turunkan risiko Alzheimer dan Parkinson Berbagai studi menemukan bahwa bir mengandung thiamin dan riboflavin (dua jenis vitamin B), juga kalsium, magnesium dan selenium yang lebih banyak daripada wine. Para peneliti menduga hal ini disebabkan oleh bahan dasar yang digunakan untuk membuat bir, yaitu jelai atau hops (pucuk pohon cemara). Dilansir dari Shape, sebuah studi terbitan Journal of Agriculture and Food Chemistry melaporkan senyawa aktif dalam hops dapat melindungi anda dari risiko Alzheimer dan penyakit Parkinson. Penelitian lain dari Tiongkok juga menemukan bahwa hop mengandung xanthohumol yang dikenal memiliki kandungan antioksidan dan antikanker tinggi, yang berfungsi memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif. Bir dan wine baik untuk kesehatan ginjal Selain baik untuk jantung, bir dan wine yang dikonsumsi dalam jumlah wajar juga bagus untuk memelihara kesehatan ginjal. Mengonsumsi minuman ini pada kenyataanya menunjukkan penurunan risiko pembentukan batu ginjal hingga sekitar 41 persen. Selain itu, konsumsi rutin dari dua jenis minuman keras ini diketahui dapat menurunkan risiko kemunculan batu empedu, asalkan dalam jumlah wajar.  Hal ini dikarenakan senyawa aktif dalam bir dan wine bekerja meningkatkan kolesterol baik sementara menurunkan kadar kolesterol buruk yang terkandung dalam empedu. Vodka baik untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Vodka adalah jenis minuman keras dengan kadar alkohol tinggi dan juga memiliki sifat antibakteri yang sangat baik. Dua sifat inilah yang bisa menjadikan vodka sebagai obat anti kumur alternatif yang terbukti ampuh membunuh bakteri penyebab bau mulut dan kerusakan gigi. Wine mencegah flu dan masuk angin Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dalam jangka panjang bisa merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga menempatkan anda pada risiko terhadap berbagai penyakit.  Namun jika dikonsumsi dalam jumlah wajar dan tidak sering, daya tahan tubuh anda justru berpotensi semakin menguat. Teori tersebut dibuktikan oleh sebuah studi dari Oregon Health & Science University yang mengamati efek minuman keras pada kera Makaka. Kera Makaka adalah spesies primata yang memiliki rancangan sistem imun tubuh paling mirip dengan manusia. Peneliti menemukan bahwa kera yang mengonsumsi wine dalam porsi wajar, menunjukkan peningkatan kualitas sistem kekebalan tubuh. Sebaliknya, kera yang minum terlalu banyak menunjukkan kekebalan tubuh yang melemah.