Ingin Meramal Nasib dan Keberuntungan? Datanglah ke Tempat-Tempat Ini

Ingin Meramal Nasib dan Keberuntungan? Datanglah ke Tempat-Tempat Ini
Ingin Meramal Nasib dan Keberuntungan? Datanglah ke Tempat-Tempat Ini (Foto : )
Meramal nasib dan keberuntungan sudah menjadi tradisi di beberapa negara di dunia. Meskipun kini zaman sudah maju, namun kebiasaan ini tidak pernah kehilangan peminat.
Praktik meramal nasib atau keberuntungan sudah ada sejak ribuan tahun lalu di dunia. Bagi beberapa negara atau kebudayaan, tradisi ini bahkan masih dipertahankan hingga sekarang. Meskipun dunia terus berkembang, namun tradisi meramal nasib dan keberuntungan tetap diminati oleh banyak kalangan. Meramal nasib memang punya taya tarik tersendiri, bahkan ada kalangan-kalangan tertentu yang khusus mendatangi suatu tempat hanya karena ingin diramal. Bagi anda yang tertarik untuk diramal atau mungkin ingin belajar meramal, 8 negara dibawah ini bisa anda kunjungi.
Membaca nasib dari telapak tangan ala Yunani Membaca nasib atau keberuntungan dari telapak tangan berasal dari Yunani Kuno. Mereka percaya bahwa setiap garis yang terlihat di telapak tangan dan jari, terhubung dengan dewa-dewa tertentu. Garis-garis yang terbentuk di telapak tangan seseorang, dapat menceritakan kisah hidup orang tersebut. Menganalisa keberuntungan dari wajah ala Tionghoa Orang Tionghoa percaya bahwa wajah bisa mengisahkan masa lalu dan jalan hidup seseorang. Bentuk gigi, hidung, bibir, garis senyum, hingga tahi lalat bisa dianalisa untuk mengetahui keberuntungan seseorang. Metode ini sudah ada sejak masa Dinasti Kaisar Kuning (2697-2598 SM). Omikuji, tradisi meramal nasib dari Jepang Omikuji adalah salah satu metode membaca nasib dan keberuntungan di negara Jepang. Omikuji kerap ditemukan di kuil Budha dan kuil Shinto. Untuk bisa mencobanya, anda harus menemukan gerai Omikuji dan memberikan sejumlah sumbangan. Setelah itu anda boleh memilih stik berangka dan mengambil kertas dari laci yang sesuai dengan angka tersebut. Apabila kertas menunjukkan hal baik, anda boleh membawa dan menyimpannya. Namun jika terjadi sebaliknya, anda harus melipat dan mengikatnya ke pohon pinus agar kesialan tidak mengikuti. Membaca nasib dari ampas kopi ala Turki Meramal nasib melalui media kopi atau dikenal dengan tasseografi telah menjadi tradisi sejak abad ke-16. Setelah anda menikmati kopi khas Turki, peramal akan melihat keberuntungan anda dari ampas yang tersisa di gelas. Ampas yang membentuk pola abstrak dibaca dari tepi bibir gelas hingga ke dasar dalam bentuk spiral. Selanjutnya sang peramal akan menerjemahkan simbol tersebut dan akan memberi tahu apa yang akan terjadi dalam hidup anda. Membaca nasib lewat kartu tarot Gipsi di Rumania Membaca nasib melalu media kartu tarot ternyata berasal dari budaya suku Gipsi di Rumania. Tradisi ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, bahkan pemerintah setempat mengakuinya sebagai sesuatu yang legal. Peramal akan membaca nasib dan keberuntungan seseorang dari kartu tarot yang disebar. Selanjutnya simbol-simbol yang muncul akan diterjemahkan oleh si pembaca. Burung kakak tua si peramal di Singapura Meramal nasib lewat burung kakak tua sangat populer di Negara Singapura. Metode ini berasal dari budaya Tamil, India Selatan dan dikembangkan oleh warga Singapura keturunan Tamil. Kakak tua akan keluar dari kandang dan memilih kartu dengan paruhnya, Kartu inilah yang nantinya akan dibaca untuk mengetahui keberuntungan anda. Jyotish, tradisi astrologi dari India Jyotish juga dikenal dengan Vedic Astrology. Orang india percaya bahwa tanggal kelahiran seseorang menentukan planet dan bintang yang menaunginya. Metode perhitungan angka ini, bisa menentukan tanggal baik untuk melakukan aktifitas tertentu seperti tanggal pernikahan hingga menentukan calon pendamping yang tepat. Tradisi Kau Cim di Hongkong Kau Cim merupakan salah satu metode ramalan tertua di dunia. Metode ini popoler di kuil Wong Tai Sin dan berasal dari Tiongkok. Pengunjung yang ingin diramal harus mengguncang gelas berisi batang bambu kecil yang telah diberi angka. Bambu yang keluar akan dibaca dengan menggunakan kitab kuno. Nah, apakan anda ingin diramal atau malah mau belajar meramal? Silahkan pilih metode yang anda suka!