Benarkah Liga Inggris Lebih Murah dari Liga Indonesia?

Benarkah Liga Inggris Lebih Murah dari Liga Indonesia? (Foto Instagram @premierleague)
Benarkah Liga Inggris Lebih Murah dari Liga Indonesia? (Foto Instagram @premierleague) (Foto : )
Pemecatan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama TVRI berbuntut panjang. Persoalan ini ramai diperbincangkan publik. Terlebih, setelah Helmy menyinggung perbandingan harga siaran Liga Indonesia dan Liga Inggris.
Perbandingan harga tersebut menjadi salah satu poin penting dari pemecatan Helmy. Dewan Pengawas TVRI berargumen bahwa pengeluaran untuk menayangkan Liga Inggris di luar kewajaran. Namun, Helmy berkilah bahwa Liga Inggris jauh lebih murah lima kali lipat ketimbang Liga Indonesia (dalam hal ini, Liga 1).“Kalau ada yang bertanya kenapa tidak beli Liga Indonesia? Liga Indonesia harganya empat kali lipat, lima kali lipat dari Liga Inggris. Saya katakan rezeki anak saleh mendapatkan kepercayaan menayangkan Liga Inggris dengan harga yang sangat murah. Saya buka saja, harganya cuma 3 juta dolar Amerika. Sebanyak US$1 juta itu komitmen diambil iklannya. Jadi, kami hanya bayar US$2 juta (sekitar Rp27 miliar). Kami hitung-hitung per episode atau per jamnya hanya Rp130 juta,” kata Helmy dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).Benarkah harga tayangan Liga Inggris lebih murah dari Liga Indonesia?Menurut Reva Dedy Utama, seorang pakar pertelevisian yang pernah ikut mendirikan ANTV, harga hak siar Liga Inggris tetap lebih mahal daripada Liga Indonesia.Secara head-to-head per musim, menurut Reva, harga penayangan Liga Inggris untuk wilayah Indonesia mencapai US$40 juta (sekitar Rp545 miliar) untuk 380 laga. Sedangkan Liga 1 (kompetisi level teratas Liga Indonesia) hanya di angka US$13 juta (Rp177 milar) untuk 306 pertandingan.[caption id="attachment_274219" align="aligncenter" width="900"]
Reva Dedy Utama, Pakar Pertelevisian yang Pernah Ikut Mendirikan ANTV (Foto Dok. ANTV) Reva Dedy Utama, Pakar Pertelevisian yang Pernah Ikut Mendirikan ANTV (Foto Dok. ANTV)[/caption]“Dalam kasus TVRI, hitungan Liga Inggris bisa lebih murah karena mereka beli ke Mola TV. Hanya satu pertandingan sepekan dan hanya satu rights free to air (FTA). Itu pun bukan laga yang super big match. Mungkin jenis rights-nya sekali tayang alias tidak boleh rerun.” ujar Reva seperti dikutip dari Kumparan.com. “Bisa jadi juga dapat harga diskon karena Mola TV mungkin butuh TVRI agar terhindar dari gosip monopoli. Itu suka dipermasalahkan. Padahal, tidak ada kaitannya soal monopoli itu dalam jual-beli program TV. Jadi, Liga Inggris hitungannya paling mahal,” tutur Reva.Menyebut bahwa harga tayangan liga lokal mahal juga tidak salah. Pasalnya, Liga 1 lebih mahal ketimbang Bundesliga Jerman. Reva membeberkan bahwa harga Bundesliga "cuma" US$3,5 juta atau setara Rp47 miliar.[caption id="attachment_274220" align="aligncenter" width="900"] (Foto Instagram @infoligaindonesia)