Gagal di Indonesia Masters 2020, Susy Susanti: Praveen/Melati Kurang Komunikasi

Ganda campuran andalan Indonesia, Praveen-Melati terhenti di perempat final Indonesia Masters 2020
Ganda campuran andalan Indonesia, Praveen-Melati terhenti di perempat final Indonesia Masters 2020 (Foto : )
Ganda campuran Indonesia gagal total pada perhelatan di kandang sendiri pada ajang Indonesia Masters 2020 lalu. Ganda utama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terhenti di perempat final, sedangkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja terhenti di babak pertama Indonesia Masters 2020.
Pasangan andalan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terhenti di perempat final Indonesia Masters 2020 setelah kalah dari wakil Perancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan skor 19-21, 21-14, 18-21.Sedangkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja meraih hasil lebih buruk yaitu terhenti di babak pertama Indonesia Masters 2020.  Hafiz/Gloria kalah telak dari unggulan pertama asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, dengan skor 14-21, 13-21.Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyayangkan hasil ini.  Menurut Susy ganda campuran, khususnya Praveen/Melati punya peluang cukup besar untuk berjaya di turnamen level super 500 tersebut."Sayang banget ya, malah dibanding ganda putri, sebetulnya saya merasa ganda campuran ini adalah andalan setelah ganda putra. Sebagai pemain berpotensi dan Praveen pernah juara All England, sebetulnya tidak terlalu susah buat dia," kata Susy saat diwawancara di Jakarta, Senin, 27 Januari 2020."Kalau lihat
head to head dengan Zheng/Huang pun menang-kalah. Balik lagi, bagaimana dia mengatasi kesulitan, mesti dikomunikasikan dengan baik. Main ganda itu dua orang jadi satu, bagaimana caranya mengurangi ego masing-masing, karena mereka saling membutuhkan, masa depan mereka ada di tangan pasangan masing-masing," beber Susy.Ia juga menambahkan bahwa komunikasi antara Praveen/Melati menjadi satu kunci bagi pasangan ini. Karena hal ini pernah terbukti saat Praveen/Melati menjuarai ajang bergengsi Denmark Open 2019 dan French Open 2019, Susy menilai komunikasi mereka berjalan baik."Kalau nggak ada komunikasi dan saling terbuka, saya yakin auranya jadi nggak enak. Satu positif, satu negatif, coba kalau saling dukung, itu akan lain," komentar Susy.Sementara itu dituturkan Kepala Pelatih Ganda Campuran PP PBSI, Richard Mainaky, bahwa tim ganda campuran tengah mengevaluasi berbagai kendala teknis maupun non-teknis jelang target utama selanjutnya di kejuaraan All England 2020 mendatang.