RSPI Sulianti Saroso: Pasien Tidak Terjangkit Virus Corona

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, menyatakan pasien yang sebelumnya dicurigai terinfeksi virus Corona, telah ditetapkan negati
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, menyatakan pasien yang sebelumnya dicurigai terinfeksi virus Corona, telah ditetapkan negati (Foto : )
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, menyatakan pasien yang sebelumnya dicurigai terinfeksi virus Corona, telah ditetapkan negatif terjangkit virus tersebut.
Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianti Saroso Dyani Kusumowardhani mengatakan berdasarkan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR),  pasien tersebut tidak terjangkit virus corona (nCoV)."Pasien tersebut bukan terduga nCoV. Hasil pemeriksaan PCR menunjukkan negatif virus corona," kata Sulianti, seperti dikutip dari surat klarifikasi yang ditandatanganinya, Sabtu, 25 Januari 2020.Sebelumnya, kabar itu juga diungkapkan oleh Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr. Achmad Yurianto.“Iya negatif, sebentar lagi mungkin sudah boleh pulang,” kata dr. Achmad, Jumat (24/1/2020), dikutip dari VIVA.co.id.Dari serangkaian tes yang dilakukan oleh pihak RSPI Sulianti Saroso menunjukkan bahwa gejala yang dialami oleh pasien tersebut tidak menunjukkan adanya paparan virus corona. Dia menyebut pasien tersebut didiagnosis mengidap penyakit infeksi saluran pernapasan“Karena kemudian enggak ketemu itu (corona), kita sebut ISPA, ISPA saja,” ujar dr. Achmad.Ia menegaskan, hingga hari ini tidak ada virus corona (nCoV) positif di Indonesia. Sebab, walaupun Indonesia memiliki banyak jalur penerbangan atau jalur laut yang menghubungan antarnegara, penjagaan di semua pintu masuk negara pun diperketat dengan pemasangan thermal scanner."Sampi hari ini pemeriksaan lab kita dan jejaring kita tidak ada nCoV. Menurut WHO, nCoV merupakan penyakit yang memiliki risiko tinggi bagi masyarakat China, tapi belum jadi ancaman kesehatan masyarakat dunia," tegas Yuri.
Sumber: Vivanews