Kisah Jas Hujan “Kresek” Warna Hijau

Kisah Jas Hujan “Kresek” Warna Hijau
Kisah Jas Hujan “Kresek” Warna Hijau (Foto : )
alias Rp10 ribu.[caption id="attachment_266562" align="alignnone" width="621"]
Kisah Jas Hujan “Kresek” Warna Hijau
Foto: Media Realitas[/caption]Mengapa kresek?Tahun 2.000-an terjadi lonjakan penggunaan bahan-bahan sintetis seperti plastik dan nilon. Bahan ini dengan cepat disukai banyak orang karena harga murah, lebih mudah dibuat, dan benar-benar anti-air. Industri rumahan bahkan juga mampu memproduksi. Harga modalnya murah. Dijual cepat laku. Inilah kenapa jas hujan kresek banyak dijual di pinggiran jalan.Mengapa warna hijau?Warna jas hujan kresek cebanan memang beragam. Umumnya warna yang laku dipilih adalah warna-warna terang. Mengapa hijau? Pemakainya mudah terlihat saat hujan lebat terutama ketika jarak penglihatan berkurang. Apalagi saat itu warna cokelat lumpur mendominasi lokasi.Ya, kita memang tidak membahas Jokowinya maupun banjir dan longsornya. Tidak ambil pusing apakah ini setingan atau bukan. Ntar ada yang bilang, Eh itu kan merakyat pakai jas hujan murah meriah! Lalu ada lagi yang nyahut, eh cuma segitu rakyat menghargai presidennya? Ini kan musim hujan, apa tim pengawal presiden tidak nyiapin jas hujan? Ah, capek deh ...Sssttt ... kita tunggu saja apakah nanti pas hujan ada yang teriak, “Dibeli, dibeli! Jas hujan Jokowi, murah meriah ...”Semoga para pedagang jas hujan kresek makin mendapat berkah karena promo gratis ini. Langsung loh promo oleh orang nomor satu di negeri ini. Aamiin![caption id="attachment_266563" align="alignnone" width="895"] Kisah Jas Hujan “Kresek” Warna Hijau Foto: Lovely Bogor[/caption]Oke, biar asyik kita lanjut ngobrolin si jas hujan kresek saja ya ...Jas hujan kresek cebanan ini adalah gambaran ketidakberdayaan atas kekejian manusia. Ya, manusia memang keji. Melakukan apa saja semaunya. Saat hujan turun, manusia berbondong memborong perangkat antiair ini di pinggiran jalan. Jasanya luar biasa meski nilainya rupiah sepuluh ribu. Mentang-mentang murah jadilah sampah saat sampai tujuan maupun rumah.Memang pada awalnya jas hujan kresek ini hanya diperuntukkan sekali pakai. Namun ada yang melakukan pengiritan, dipakai berkali-kali selama tidak robek. Ini tergantung perlakuan manusia padanya.Nah, ada satu jas hujan kresek yang nilainya tinggi dan harganya menjadi mahal. Jika paham, jas hujan kresek yang dikenakan Pak Jokowi silakan dikoleksi. Syukur ada foto bareng dan tanda tangan beliau di jas hujan kresek warna hijau itu.Oke, lalu darimana sih muasal jas hujan modern?Glasgow, Skotlandia. Negeri yang kerap turun hujan. Lembab. Adalah Charles Macintosh, seorang ahli kimia. Melawan basah, melakukan penelitian pakaian kedap air.Saat itu Revolusi Industri sedang terjadi, sekira tahun 1816. Dia mengembangkan lem dari karet yang dilebur minyak hasil penyulingan batu bara (nafta). Lem ini untuk lapisan tenun yang direkatkan kain wol. Jadilah jas hujan! Pada tahun 1823, Charles Macintosh pertama kali mematenkannya.[caption id="attachment_266567" align="alignnone" width="600"]