Situs IndoXXI Masih Beroperasi, Ini Kata Pelaku Perfilman

joko anwar
joko anwar (Foto : )
Janji tinggal janji. Situs pembajakan film dan aplikasi ilegal  IndoXXI yang berjanji akan menutup sukarela pada 1 Januari 2020, ternyata masih beroperasi. Lalu apa kata pelaku perfilman?
Sutradara ternama Indonesia Joko Anwar angkat bicara soal  masih berlanjutnya situs pembajakan film dan aplikasi ilegal IndoXXI. Menurut Joko, apa yang dilakukan situs itu sangat merugikan industri perfilman. “Pembajakan bukanlah kejahatan tanpa korban. Ini merugikan seluruh industri film. Menghambat pertumbuhannya yang pada gilirannya mengurangi kesempatan bagi lebih banyak orang untuk bekerja di lapangan. Dan mengancam kehidupan mereka yang sudah bekerja di industri kami," katanya. Sementara aktor kondang Reza Rahadian mendukung langkah pemerintah memberantas pembajakan karena merugikan industri perfilman. “Apresiasi kepada pemerintah dan tentunya semua pihak terkait yang turut membantu terwujudnya hal ini. Pembajakan dalam bentuk apa pun memberikan dampak negatif dalam pertumbuhan industri film khususnya film Indonesia," kata Reza. Aktor berusia 32 tahun ini menegaskan, karya-karya mereka ini tidak akan berarti jika pembajakan belum dapat diberantas. "Karya kolaboratif ini akan semakin tak berarti jika penghentian terhadap pembajakan tidak dicegah melalui sebuah sistem yang berkelanjutan. Semoga apa yang telah dilakukan oleh Kominfo. memberikan suasana positif bagi perkembangan serta kesadaran menonton yang benar dan baik,” kata Reza.

Lawan Pembajakan

Sementara Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI),  Chand Parwez menyatakan, pihaknya akan terus melawan pembajakan secara pro aktif. “IndoXXI mungkin telah mengklaim telah secara sukarela menutup layanan terlarang mereka. Yang penting adalah APFI, Koalisi Video Indonesia, dan Kominfo terus melawan pembajakan secara pro aktif," katanya. Menurut Parwez, semua pihak juga harus tetap waspada dan terus memerangi situs web pembajakan film . Ini karena situs-situs tersebut tidak hanya mencuri konten tetapi juga menggunakan platform mereka untuk secara aktif mempromosikan kegiatan ilegal termasuk perjudian. Hal senada juga dikatakan CEO GoPlay Edy Sulistyo yang mendukung pemerintah dalam memberantas pembajakan. "Kami juga kembali mengajak segenap masyarakat, rekan sineas, rekan media, hingga pemerintah untuk mendukung hadirnya konten-konten berkualitas lewat berbagai medium resmi demi mendukung tumbuhnya industri film nasional," kata Edy.

Bahaya Malware

Sedangkan Manajer Umum AVIA dari Coalition Against Piracy (CAP), Neil Gane mengatakan, pembajakan adalah kejahatan terorganisir guna mendistribusikan malware. Neil juga mengungkapkan bahayanya jika malware masuk ke dalam komputer pengguna. "Situs web pembajakan memiliki basis pengguna sukarela, dan semakin banyak digunakan sebagai umpan untuk mendistribusikan malware. Jenis malware yang tertanam dalam ekosistem  pembajakan dapat mencakup malware berbahaya seperti trojan.  Akses jarak jauh memungkinkan peretas untuk mengaktifkan dan merekam dari webcam perangkat tanpa korban sadari," katanya. Video Coalition of  Indonesia (VCI) telah bekerja sama dengan Kominfo untuk mengidentifikasi dan memblokir domain yang terkait dengan pembajakan film. Sejak Juli tahun lalu, lebih dari 1.000 situs web pembajakan film dan domain aplikasi ilegal telah diblokir oleh Kementerian Kominfo.