Sahabat Gelar Tribute To Arswendo Harta Paling Berharga.

(Arswendo Atmowiloto/Foto : Instagram@arswendoatmowilototagar)
(Arswendo Atmowiloto/Foto : Instagram@arswendoatmowilototagar) (Foto : )
Sahabat dan rekan mendiang Arswendo Atmowiloto segera menggelar Tribute To Arswendo Harta Paling Berharga melibatkan kalangan media, budayawan serta pekerja seni Rumah Cemara The Movie  
Untuk mengenang mendiang Arswendo Atmowiloto, sejumlah sahabat serta rekan seperjuangan di berbagai media akan menggelar acara bertajuk
Tribute to Arswendo Atmowiloto Harta Paling Berharga pada 30 November 2019 mendatang. Agenda acara untuk mengenang sekaligus mengingat peran penting Arswendo sebagai sastrawan dan budayawan.  Juga mengenal lebih jauh sosoknya yang akan terus hidup lewat karya-karya yang pernah dibuat dan diteladaninya. Rangkaian pertemuan untuk memuluskan acara tersebut telah dimulai dan mendapatkan respon yang luar biasa dari sahabat-sahabat mendiang mantan Pemimpin Tabloid Monitor tersebut. Seniman Butet Kartaredjasa pun demikian. Bagi Butet mendiang Arswendo Atmowiloto adalah salah seorang yang paling berjasa dalam hidupnya. "Pak Ndo ini sudah menjadi bagian dari hidup saya. Kalau tidak ada Pak Ndo mungkin jalan hidup saya akan berubah. Tidak seperti sekarang ini," kata Butet Kartaredjasa. Bahkan lewat mantan bos Arswendo, seniman Butet Kartaredjasa mengaku kerja jurnalistik yang pernah dilalui atas arahan langsung almarhum. "Saat itu saya bergabung di tabloid Monitor, belajar menulis, dituntun langsung Pak Ndo," ucapnya. [caption id="attachment_249023" align="alignright" width="640"](Arswendo Atmowiloto/Foto : Instagram @arswendoatmowilototagar) (Arswendo Atmowiloto/Foto : Instagram @arswendoatmowilototagar)[/caption] Selain Butet sahabat lainnya penggagas Tribute to Arswendo, Ricke Senduk dengan gamblang memberikan gelar pahlawan yang pantas disematkan kepada Arswendo sebagai mantan pemimpinnya. "Bagi banyak orang yang pernah jadi anak buahnya, Mas Wendo tak sekadar bos, tapi juga pahlawan," kata Ricke Senduk, ketua acara Tribute to Arswendo Atmowiloto kepada media. Seperti diketahui Arswendo Atmowiloto meninggal dunia pada 19 Juli 2019 lalu di usia 71 tahun. Pria kelahiran Surakarta, 26 November 1948 ini pernah bekerja di berbagai media cetak (tabloid Monitor, Bintang Indonesia, Pro-TV, majalah Hai, Senang, dan lainnya). Selain itu almarhum cukup lama berkantor di perusahaan jamu yang dipimpin kakak adik Irwan dan Sofyan Hidayat. Rencananya Tribute to Arswendo Atmowiloto pun akan digelar pada 30 November 2019 pukul 19.00 WIB di Sentra Jamu Sidomuncul, Jakarta Barat. Selain PT Sido Muncul, acara ini didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan Yayasan Karyawan MBL. Dalam acara tersebut turut akan diramaikan oleh para pemain film Keluarga Cemara The Movie, beberapa sahabat seperti Slamet Rahardjo, Renny Djajoesman, M Sobari, Dian Piesesha, Mudji Sutrisno, Sandy Nayoan akan hadir dalam mengenang sang sastrawan dan wartawan fenomenal Arswendo Atmowiloto.