Kemenkes: Penyakit Stroke Penyebab Kematian Nomor 1 di Dunia

Kemenkes: Penyakit Stroke Penyebab Kematian Nomor 1 di Dunia
Kemenkes: Penyakit Stroke Penyebab Kematian Nomor 1 di Dunia (Foto : )
Kemenkes (
Kementerian Kesehatan) menyatakan penyakit stroke menjadi penyebab kematian nomor 1 di dunia setiap tahunnya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan dr. Cut Putri Arianie mengatakan stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Data menunjukkan 1 dari 4 orang mengalami stroke, padahal sesungguhnya stroke dapat dicegah. ''Data Riskesdas 2013 prevalensi stroke nasional 12,1 permil, sedangkan pada Riskesdas 2018 prevalensi stroke 10,9 permil, tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (14,7 per mil) sementara terendah di Provinsi Papua (4,1 per mil),'' jelasnya. Menurut data BPJS Kesehatan, tahun 2016 Stroke menghabiskan biaya pelayanan kesehatan sebesar Rp1,43 triliun. Kemudian tahun 2017 naik menjadi Rp2,18 triliun dan tahun 2018 mencapai Rp2,56 triliun rupiah. ''Penyakit Kardioserebrovaskular seperti stroke dan penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan mengubah perilaku yang berisiko seperti penggunaan tembakau, diet yang tidak sehat dan obesitas, kurang aktivitas fisik dan penggunaan alkohol,'' tambahnya. Untuk mencegah stroke berdampak buruk, perlu mengetahui gejala-gejala yang biasanya terjadi pada penderita. Gejala-gejala itu antara lain: • Senyum tidak simetris atau moncong ke satu sisi, tersedak dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba. • Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan. • Tiba-tiba tidak dapat berbicara, kata-katanya tidak dimengerti, dan bicara tidak nyambung. • Kebas atau baal, dan kesemutan separuh badan. • Rabun, pandangan satu mata kabur terjadi tiba-tiba. • Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. Gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi. Bila gejala tersebut muncul penderita harus segera dibawa ke rumah sakit. Jangan sampai melebihi periode emas 4,5 jam pasca terserang stroke. ''Kementerian Kesehatan berharap, semoga kita semua dapat menjadi agen perubahan dalam perilaku hidup sehat, terutama dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, sehingga masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang sehat dan berkualitas,'' ucap Cut. Hidup Sehat Agar Terhindar Stroke Hari Stroke Sedunia jatuh pada 29 Oktober dengan tema Don't Be The One dan tema nasional Otak Sehat, SDM Unggul. Hari Stroke kali ini merupakan peringatan untuk menggugah kesadaran masyarakat agar bisa hidup sehat. Masyarakat juga diharapkan lebih berdaya dan produktif melalui kesiapsiagaan dan berperilaku hidup sehat. Mempermudah akses pelayanan kesehatan yang lancar dan baik, serta keterlibatan semua pihak dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit kardioserebrovaskular sejak dini. (Sumber: Kementerian Kesehatan)