Edhie Prabowo Jelaskan Manuver Politik Gerindra Gabung ke Pemerintahan

Edhie Prabowo
Edhie Prabowo (Foto : )
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhie Prabowo menjelaskan, manuver partai Gerindra yang kini bergabung dengan pemerintahan, agar lebih bisa mengimplementasikan program utama yang akan diperjuangkan untuk rakyat.Dirinya yang kini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan  Perikanan dalam kabinet kerja jilid dua Presiden Jokowi mengaku, tidak anti kritik maupun terlena akan jabatan yang sekarang diemban, serta akan meneruskan apa yang sudah dicapai  oleh menteri sebelumnya termasuk kebijakan penenggelaman kapal.Setelah  kalah pada pertarungan politik dalam pemilihan presiden, publik dipertanyakan dengan langkah politik partai Gerindra yang sebelumnya bersifat  oposisi, kini menjadi koalisi di dalam pemerintahan  Jokowi-Ma’ruf Amin. Pertanyaan semakin menguat setelah Partai Gerindra diberi jatah dua kursi menteri, yakni Prabowo Subianto yang kini menjabat  sebagai Menteri Pertahanan dan Edhie Prabowo, yang kini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.Menteri KKP, Edhie Prabowo yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerakan  Indonesia Raya menjelaskan, keberadaan dua petingggi Partai Gerindra didalam tubuh pemerintah dilakukan  agar bisa mendalami, apa yang menjadi program utama pemerintah, serta agar bisa langsung mengimplementasikan apa yang dimaksudkan, dalam  upaya memperjuangkan kepentingan  rakyat Indonesia.Mantan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI,  yang membawahi sektor Pertanian Perkebunan, Kelautan, Kehutanan, Perikanan dan Pangan  ini, mengaku  tidak akan anti kritik maupun terlena atas jabatan yang diembannya sekarang.Menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan yang menggantikan Susi Pudjiastuti, Edhie Prabowo  pun mengaku tidak akan segan untuk melakukan hal yang sama dengan Susi, yakni  menenggelamkan kapal
ilegal
milik asing, yang mencuri ikan di perairan Indonesia.Sementara itu, menteri KKP periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti mengaku akan berlibur setelah  melepas jabatannya itu, Susi pun belum menentukan untuk bergabung ke dalam partai politik manapun.Seperti  diketahui, Partai Gerindra telah menjadi kubu oposisi sejak Pilpres 2014 lalu, sementara pada Pilpres 2019 kemarin, partai besutan Prabowo Subianto kembali menjadi oposisi dan bersaing, untuk merebut posisi orang nomor satu di Indonesia.Kini setelah Partai Gerindra bergabung ke dalam pemerintahan, hanya tinggal tiga partai oposisi pemerintahan, yakni PAN, PKS dan Partai Demokrat. Sementara sepuluh partai politik berada di dalam tubuh  pemerintahan, termasuk Partai Gerindra. Saiful Anwar | Jakarta