Lompat Batu, Membawa Nias Melompat Lebih Tinggi

IMG_30Sep2019102949
IMG_30Sep2019102949 (Foto : )
Lompat Batu merupakan atraksi Pulau Nias. Melalui lompatan mencoba membawa wisatawan melompat ke pulau Nias.
Nias tidak bisa lepas dengan atraksi lompat batu. Dalam bahasa Nias lompat batu disebut hombo batu. Atraksi  lompat batu sudah pernah menghias di lembar mata uang rupiah.Menurut Frans, seorang pemadu wisata di Nias, lompat batu sudah berumur ratusan tahun. Merupakan syarat seorang pemuda yang akan bergabung dalam tentara kerajaan.
“Lompat batu bermula dari syarat pemuda desa sudah bisa ikut berperang atau belum. Dahulu perang antar-wilayah sering terjadi. Setiap wilayah biasanya dipagari dengan bambu setinggi dua meter atau lebih. Untuk bisa ikut berperang dan diterima sebagai prajurit raja, seorang pemuda harus bisa melompati bambu yang memagari wilayah lawan. Selain itu, pemuda yang mampu melompati batu ini dianggap telah dewasa dan matang secara fisik,” kata Frans.Tak usah berhayal dan mereka-reka, saat ini pun anda bisa melihat para pemuda Nias melompat batu. Dengan baju khas Nias berwarna merah, hitam, kuning para pemuda nias ini akan melompat batu setinggi 2 meter dan tebal 40 cm untuk anda.Cukup membayar tarif Rp150 ribu dua orang pemuda akan melompat batu masing-masing sebanyak satu kali untuk anda.Andai ada sekelompok pemuda yang menawarkan tarif lebih tinggi dari itu, lakukan tawar-menawar saja karena memang tarif dari kesepakatan pengurus desa adalah Rp150 ribu.“Mereka bisa 10 kali sehari melompat, lumayan bagi penghasilan mereka sehari-hari,” kata Frans.Di Nias anda dengan sangat mudah menemukan para pelompat batu ini di desa Bawomataluo. Saat ini, Pemerintah sedang mengajukan Desa Bawomataluo sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia. Diharapkan dengan masuknya Desa Bawomataluo dalam daftar situs warisan dunia, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Nias akan terus mengalami peningkatan.Yuk ah benahi pariwisata Indonesia, biar makin ternama! Sumber: Kementerian Pariwisata