Dahsyatnya Takbir dan Selawat Jadi Sebab Selamatnya Korban Kapal Terbakar

Korban Selamat
Korban Selamat (Foto : )

Dahsyatnya takbir dan selawat jadi sebab selamatnya korban kapal terbakar. Di tengah lautan Masalembo, di atas sekoci bocor, Yeni sudah pasrahkan nyawanya, dan sekoci bocor menjadi kuburannya.

Dahsyatnya takbir dan selawat jadi sebab selamatnya korban kapal terbakar. Yeni bersama korban kapal Santika Nusantara yang terbakar hanya bisa bertakbir dan berselawat di atas sekoci bocor yang diombang-ambing ganasnya gelombang perairan Masalembo.

Yeni sudah pasrahkan nyawanya, dan sekoci bocor menjadi kuburannya. Namun, keajaiban datang. Di tengah putus asa akan pertolongan, tiba-tiba dari jauh nampak perahu nelayan.

Mereka pun berteriak minta tolong dan mengibas-ibaskan kain-kain sebagai tanda agar dilihat awak perahu nelayan. Akhirnya, perahu nelayan mendekat dan memberikan pertolongan.

Berbinar-binar matanya menyongsong perahu nelayan. Ia pun diselamatkan awak kapal perahu nelayan. Yeni adalah satu dari 89 penumpang kapal Santika Nusantara yang terbakar dan berhasil dievakuasi.

Saat ini ia berada di rumah penampungan di Sumenep. "Kami ada di lantai tiga, ada informasi kapal terbakar. Kami bingung tiba-tiba lampu mati, gelap gulita. Kami disuruh turun.

Tapi sekoci sudah penuh. Saya menjatuhkan diri dan tenggelam," ungkap Yeni sambil terisak, Jumat (23/8/2019). Yeni masih trauma akan kejadian yang menimpanya di kapal Santika yang terbakar.

Yeni tenggelam selama kurang lebih satu jam. Dia tidak bisa menggapai sekoci yang sudah penuh. Sekoci memang diprioritaskan bagi perempuan yang membawa anak kecil.

"Kurang lebih satu jam saya tenggelam dan teriak tolong-tolong, tapi mereka (penumpang) juga sibuk menyelamatkan diri masing-masing," tambahnya. Yeni sempat mendapat pertolongan dari sesama penumpang lain, namun tangannya terlepas.

Beberapa saat kemudian Yeni  akhirnya berhasil diangkat ke dalam sekoci. Setelah berada di atas sekoci, Yeni juga belum yakin akan selamat. Pasalnya, sekoci yang penuh penumpang itu sudah bocor.

Mereka hanya bisa mendayung-dayung sekoci dan tidak melihat tanda-tanda daratan dan pertolongan. Empat hari terombang-ambing di tengah lautan membuatnya pasrah jika harus meninggal dunia di tengah laut.

Yeni bersama penumpang sekoci lainnya akhirnya bertakbir dan bershalawat. "Sekocinya bocor, kami sudah ikhlas sudah pasrah, kami minta pertolongan Allah dengan bertakbir dan berselawat, meminta pertolongan Allah.

Di laut lepas, Pak! Tidak ada upaya selain mukjizat Allah. Datanglah kapal nelayan. Kami langsung takbir dan teriak, tolong-tolong," ujarnya. Yeni dan penumpang lainnya akhirnya bisa diselamatkan kapal nelayan Probolonggo.

Kapal nelayan ini membawa para penumpang yang di antaranya ada yang membawa bayi, yakni Sariti. Sariti menggendong anaknya saat terjun ke laut. Dia bersama bayinya juga sempat tenggelam dan terbentur lambung kapal.

Sariti akhirnya berhasil diangkat ke dalam sekoci saat kapal yang bertolak dari Tanjung Perak menuju Balikpapan ini terbakar di Masalembo. Veros Afif | Sumenep, Jawa Timur