Lebih Mahal dari ke Luar Negeri, 115 Ribu Tandatangan Petisi #TurunkanTiketPapua

teluk-triton-papua-barat (1)
teluk-triton-papua-barat (1) (Foto : )

Sudah 115 Ribu orang tandatangani petisi turunkan tiket ke Papua. Maklum harga tiket ke Papua memang gila-gilaan, jauh melampau harga tiket ke negara-negara tetangga. #TurunkanTiketPapua

newsplus.antvklik.com- Jika baru-baru ini muncul petisi menuntut turunnya harga tiket pesawat domestik yang semakin melonjak, seorang warga asli Papua, Paul Hendri Eria atau biasa disebut Paul Shady, juga membuat petisi di laman Change.org. Melalui petisi change.org/TurunkanTiketPapua tersebut, menuntut Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya, agar ada regulasi baru mengenai batas harga tiket pesawat dari dan ke Papua. Bertagar #TurunkanTiketPapua petisi ini mendapat sambutan banyak orang.

Menurut Paul, banyak masyarakat Papua yang mengaku terbebani untuk mengunjungi bagian Indonesia di luar Papua. Banyak dari mereka yang harus mengurungkan niat menuntut ilmu dan mencari pengalaman di bagian Indonesia lainnya karena tidak mampu beli tiket pesawat.

Bahkan tak sedikit pelajar atau pekerja dari Papua yang tidak dapat pulang kampung hingga bertahun-tahun karena harga tiket yang terlalu mahal.

Berikut kutipan petisinya :

“...Orang Papua yang berkuliah di luar Papua tidak semuanya berkecukupan. Belum lagi kalau kami masih harus naik pesawat kecil untuk menuju kampung halaman. Bisa jadi kami memilih tidak pulang selama bertahun-tahun.

Kami ingin mendapatkan ilmu yang tinggi, mendapatkan pengalaman bekerja di luar Papua, namun jika untuk keluar Papua saja disulitkan dengan harga tiket, bagaimana kami bisa maju? Bagaimana kami bisa menambah ilmu, pengalaman, dan memahami belahan Indonesia yang lainnya?

Tak hanya itu, saya juga ingin saudara-saudara saya dari luar Papua dapat datang ke Papua, mengenal kami, memahami budaya kami, dan menikmati keindahan alam kami. “

Hingga saat ini, petisi turunkan tiket Papua  tersebut sudah mendapatkan hampir 115 ribu tandatangan. Mayoritas pendukung memiliki keluhan serupa. Seperti Astriani Tjandra misalnya, ia mengaku sudah tidak pulang ke kampung halamannya di Sorong karena tiket terlalu mahal. “Saya merasakan hal yang sama. Tempat lahir saya di Sorong Papua dan sudah 8 tahun saya belum pulang kesana. Ini karena harga tiket pesawat yang terlalu mahal,” tulisnya di kolom komentar petisi.

Penandatangan lainnya bernama Putri Arti Lestari juga memiliki keluhan yang sama. “Saya sebagai pelajar yang berasal dari Jayapura dan kuliah di luar Papua sangat mendukung petisi ini. Karena harga tiket untuk pulang sangat mahal sehingga keinginan kami untuk bertemu keluarga pun terhalang,” tulis Putri.

Dukungan petisi tak hanya datang dari masyarakat Papua saja, namun juga masyarakat Indonesia pada umumnya. Seperti Nurunisa Rauhillah yang mengatakan, bahwa Papua merupakan bagian dari wilayah negara Indonesia sehingga harga tiket pesawat ke Papua yang mahal secara tidak langsung mematikan ketertarikan masyarakat untuk ke Papua. #TurunkanTiketPapua

Petisi ini bisa ditandatangani disini https://www.change.org/p/menhub-budikaryas-turunkan-harga-tiket-pesawat-ke-papua