TNI AU Tetap Eksis Di Tengah Minimnya Anggaran

IMG-20190320-WA0005
IMG-20190320-WA0005 (Foto : )
TNI AU tetap eksis kendati tidak memiliki anggaran yang cukup banyak. Berbagai event di dalam dan luar negeri akan diikuti untuk menunjukkan eksistensi TNI Angkatan Udara
.
newsplus.antvklik.com - Tim akrobatik pesawat TNI AU akan mengikuti Langkawi Internasional Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) di Malaysia pada 26-30 Maret 2019. Pada Selasa (19/3/2019), di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, para penerbang yang tergabung dalam Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU, menampilkan aksi latihan terakhirnya, di hadapan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Yuyu Sutisna, dan para petinggi AU lainnya. [caption id="attachment_200807" align="alignnone" width="1280"] Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna Saat Memberikan Keterangan Kepada Wartawan[/caption] Kepada wartawan, KSAU menyatakan bahwa, tampil pada ajang air show atau eksebisi aerospace internasional adalah momentum yang tepat untuk menunjukan kekuatan dan kemampuan angkatan udara setiap negara. "Kita tahu angkatan-angkatan udara yang besar memiliki aerobatic team. Itu ajang unjuk kemampuan aerobatic. Berarti kemampuan di bidang lain kira-kira ya seperti ini lah, termasuk bidang operasi udara dan lainnya," ujar KSAU. Penerbang Jupiter Aerobatic Team Indonesia adalah para penerbang dan instuktur TNI AU, yang akan menggunakan enam pesawat KT-1 Wong Bee buatan Korea Selatan, dan Indonesia adalah negara pertama yang menggunakan KT-1 Wong Bee sebagai pesawat aerobatic setelah negera pembuatnya. KT-1 Wong Bee memiliki kecepatan dengan handling controle yang menantang, untuk bisa bermanuver dengan baik di udara. Biaya perawatan KT-1 Wong Bee yang berbaling-baling, juga tidak terlalu mahal, dan berbeda jauh dengan pesawat jet yang juga biasa digunakan untuk akrobatik. Selain untuk akrobatik, KT-1 Wong Bee juga digunakan sebagai pesawat latih yang andal. Tampilnya JAT diajang LIMA Malaysia, seolah membawa pesan bahwa TNI AU tetap eksis dan diperhitungkan di tengah minimnya jatah anggaran yang disediakan pemerintah buat mereka. "Masalah terbatasnya anggaran buat TNI AU harus kami terima. Pemerintah pastinya punya pertimbangan tertentu untuk pertahanan udara dan kebutuhan lainnya. Kami melakukan efesiensi di sana-sini. Kendati begitu, TNI AU tetap eksis,  untuk mengikuti berbagai event bergengsi termasuk di Langkawi," pungkas KSAU