Jasad Korban Pengeroyokan Diarak Menuju Polres Sorong Kota

jasad korban pengeroyokan 1
jasad korban pengeroyokan 1 (Foto : )
www.antvklik.com - Jasad korban pengeroyokan yang  terjadi pada 12 Oktober 2018 diarak keluarga korban dari Rumah Sakit Sele be Solo, Kota Sorong, Papua Barat, menuju Polres Sorong Kota untuk mempertanyakan kinerja aparat kepolisian untuk mengungkap kasus ini. Korban  dan rekannya dianiaya di Kompleks Malibela dan sempat dirawat di rumah sakit selama dua pekan dalam kondisi kritis, akhirnya korban meninggal dunia pada Senin siang (22/10).[caption id="attachment_162995" align="alignnone" width="300"]
jasad korban pengeroyokan diarak 2
Polisi berupaya bubarkan massa [/caption]Keluarga korban Ruka Suwakul, yang tergabung dalan kerukunan keluarga  Kabupaten Seram bagian Timur, Kota Sorong, dengan membawa benda tajam, mereka memikul jasad Roka Suwakul, yang meninggal di Rumah Sakit Sele be Solo, akibat dianiaya pada 12 Oktober lalu. Ia bersama temannya yang di ketahui bernama Samad Rumasukun, sempat dirawat di rumah sakit tersebut selama dua pekan. Kini jasad korban diarak menuju Polres Sorong Kota, untuk meminta penjelasan terkait dengan lambannya penanganan kasus ini oleh pihak kepolisian.[caption id="attachment_163001" align="alignnone" width="300"] jasad korban 3Massa berupaya menerobos masuk ke Mapolres Sorong Kota [/caption]Akibat aksi warga ini, membuat arus lalu lintas dari dan menuju Jalan Basuki Rahmat mengalami kemacetan. Dengan membawa jasad korban,  massa berusaha masuk kehalaman Mapolres Sorong Kota. Upaya massa yang ingin menerobos masuk ini  dihalangi oleh aparat kepolisian penjaga  pintu Mapolres Sorong Kota. Sempat terjadi ketegangan antara massa dan aparat kepolisian. Akhirnya polisi meminta perwakilan massa masuk kedalam mapolres untuk berdialog.Kecewa dengan penjelasan pihak kepolisian yang dinilai lamban dan terkesan membiarkan kasus ini, massa yang hendak membawa jasad korban ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian.  Masa melempari petugas dengan botol air mineral dan batu yang dibalas oleh polisi dengan tembakan peringatan dan gas air mata, untuk membubarkan massa. Polisi kemudian mendesak massa mundur hingga ke Terminal Remu, Kota Sorong.Laporan Hanafi Tianlaen dari Kota Sorong, Papua Barat.