Sinopsis Jodha Akbar Jumat, 4 Desember 2020

Jodha mencoba yang terbaik untuk menghentikan perang dan meminta ayahnya untuk tidak pergi berperang melawan 'Rajvanshis' tetapi ayahnya tidak mendengarkannya dan mengatakan bahwa dia harus tetap setia kepada Jalal.

Meskipun keluarga Jodha juga adalah seorang 'Rajvanshi', ayahnya mendorong pasukannya untuk berperang untuk kaisar mughal.

Para prajurit bersiap-siap untuk berperang, tetapi Jodha tidak menyerah dan memutuskan untuk sekali lagi meyakinkan ayahnya.

Jalal tanpa rasa takut mengendarai menuju benteng musuhnya dan melihat seorang pengendara sendirian mendekati benteng, para prajurit mulai menembakkan panah mereka ke arah pengendara tunggal tersebut.

Belakangan, para prajurit menyadari bahwa Jalal adalah kaisar mughal yang haus akan perang.

Para prajurit berhenti menembakkan panah mereka karena melanggar aturan perang untuk menyerang seorang raja ketika dia sendirian.

Jalal, dibutakan oleh rasa lapar akan darah bahkan tidak menyayangkan bayi yang menangis di kamp musuhnya.

Dia mengangkat pedangnya untuk membunuh anak itu, tapi saat itu ibunya sampai di sana dan meminta dia untuk memanggil mereka berdua bersama.

Jalal sekali lagi bersiap untuk menggunakan pedangnya pada Rajvashis yang tidak bersalah, saat itu dia membayangkan Jodha berdiri di hadapannya dengan kedua bayinya.

Jodha menghibur Jalal yang menangis di pundaknya tanpa henti. Keduanya kemudian setuju untuk tinggal di ashram Salim Chishti untuk mendapatkan ketenangan pikiran.

Seiring berlalunya hari, seluruh kerajaan tampaknya akan kembali normal dan Jalal melanjutkan untuk tetap menjadi orang biasa bersama dengan Jodha di ashram.

Jalal pergi menemui wanita itu dan putranya dan menawarkan mereka bantuan tetapi wanita itu menolak bantuan dan menuduh Jalal atas kondisinya saat ini.

Dia juga menyalahkan dia atas kematian ribuan dan juga atas kematian suaminya.

Jalal menolak untuk meninggalkan tempat itu sampai wanita itu menerima bantuannya.