Antv – Menurut aturan di Kerajaan Inggris, setiap anak cucu keturunan raja ataupun ratu, otomatis akan diberi gelar kehormatan HRH, atau His/Her Royal Highness, yang berarti “Yang Mulia”.
Namun, rupanya anak-anak dari Pangeran Harry dan Meghan Markle, yaitu Archie dan Lilibet, tak diberikan gelar tersebut oleh Raja Charles III, yang kini menduduki tahta tertinggi kerajaan, menggantikan Ratu Elizabeth II.
Melansir Daily Mail pada Kamis, 15 September 2022, sebuah laporan mengklaim bahwa Raja Charles III telah membiarkan Pangeran Harry marah karena anak-anaknya tak mendapatkan gelar HRH.
Sementara itu, ada seorang sumber yang melaporkan kepada The Sun bahwa alasan marahnya Harry dan Meghan adalah lantaran mereka merdua memikirkan keamanan anak-anak mereka kelak, sehingga keduanya butuh untuk menyandang gelar HRH.
"Ada banyak pembicaraan selama seminggu terakhir. Mereka bersikeras bahwa Archie dan Lilibet adalah pangeran dan putri. Mereka telah tiada henti sejak Ratu meninggal.” kata seorang sumber.'
“Tetapi mereka sangat marah karena Archie dan Lilibet tidak dapat mengambil gelar HRH. Itulah kesepakatannya — mereka bisa menjadi pangeran dan putri tetapi bukan HRH karena mereka bukan bangsawan yang bekerja.” sambungnya.
Adapun, Archie dan Lilibet semestinya berhak atas gelar setelah kematian Ratu sebagai bagian dari aturan yang ditetapkan oleh Raja George V pada tahun 1917 - yang membatasi jumlah bangsawan yang menggunakan HRH.
Hal yang sama terjadi pada Diana dan Fergie setelah mereka bercerai dari Charles dan Andrew. Dan tentu saja Sarah Ferguson masih menjadi Duchess of York hingga saat ini.
Munculnya keputusan untuk tidak memberikan gelar HRH kepada Archie dan Lilibet, mungkin ada kaitannya dengan keputusan Harry dan Meghan untuk mengundurkan diri dari anggota senior Kerajaan Inggris beberapa waktu lalu, dan kemudian ada seruan agar gelar duke dan duchess mereka dihapus.
Meghan juga sebelumnya mengklaim gelar HRH pernah ditolak untuk Archie karena rasnya. Dan ketika ditanya apakah 'penting' bagi Meghan bahwa Archie disebut seorang pangeran, dia mengatakan dia tidak memiliki keterikatan pada 'keagungan' gelar tersebut.