Gerakan Politik Tumpangi Ambulans? Sungguh Memalukan!

Rocky Gerung Naik Ambulans (Foto : )

Video polisi yang menuding ambulans membawa batu viral di media sosial, Kamis (26/9/2019) lalu. Dalam hitungan jam, video tersebut makin banyak disebar oleh netizen setelah berita tersebut juga diunggah akun TMC Polda Metrojaya. Namun dalam hitungan jam, Polda Metro Jaya meralat berita tersebut. Lantas mengapa polisi langsung menyimpulkan ambulans tersebut yang membawa batu? Ada gerakan politik tumpangi ambulans?Ambulans pernah membawa batu untuk keperluan demonstran sudah jadi preseden. Batu-batu tersebut memang sengaja dibawa dalam ambulans saat aksi unjuk rasa menolak hasil Pilpres di depan Gedung Bawaslu, pada 21-22 Mei 2019 lalu. Batu tersebut digunakan demonstran untuk menyerang polisi. Polisi juga sudah menetapkan tersangka pembawa batu dalam ambulans.[caption id="attachment_234719" align="alignnone" width="900"] Polisi menyita ambulans pembawa batu untuk demonstran di bawaslu[/caption]Saat mengamankan aksi unjukrasa mahasiswa yang berujung ricuh pada Rabu malam lalu, polisi langsung curiga setelah melihat demonstran berlari masuk ambulans. Setelah diperiksa ternyata ada batu di dalam ambulans. Polisi pun langsung menuding ambulans tersebut yang membawa batu. Ambulans dan sejumlah petugas dalam ambulan langsung dibawa ke Polda Metro jaya untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, tudingan polisi tersebut terekam video amatir dan posting netizen pendukung Jokowi, Denny Siregar, Kamis dini hari.Kamis siang, polisi meralat berita tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengakui ada kesalahpahaman.   Argo menjelaskan, saat itu, ada anggota Brimob yang bertugas mengamankan kericuhan dilempari batu oleh perusuh. Selanjutnya, perusuh itu membawa batu dan kembang api berlindung ke dalam mobil ambulans milik PMI dan Pemprov DKI Jakarta. " Jadi perusuh masuk ke mobil membawa dus berisi batu dan kembang api," kata Argo.Pihak PMI juga membantah ambulans digunakan untuk mengangkut batu. Namun, menurut petugas ambulans, ada demonstran yang menitipkan kardus. Petugas ambulans mengaku tidak tahu kardus tersebut ternyata berisi batu dan kembang api.Pada Senin (1/10/2019) malam, video ambulans "ngebut" viral di media sosial. Dalam video amatir terlihat sejumlah polisi dengan sepeda motor tengah melakukan sweeping demonstran di jalan yang lengang di Jakarta. Setiba di perempatan terlihat ambulans  berjalan pelan di sisi kiri jalan. Polisi kemudian menghampiri ambulans tersebut. Ambulans dengan pintu terbuka di bagian samping dan belakang tersebut langsung menancap gas.[caption id="attachment_234722" align="alignnone" width="900"] Ambulans ini sempay sempat didekati polisi dan ditembaki gas air mata[/caption]Polisi sempat menembakkan gas air mata ke sisi kiri mobil ambulans. Penembakan gas air mata terhadap ambulas ini pun menuai kecaman banyak netizen. Sebaliknya, tak sedikit yang curiga, mengapa ambulans tersebut ngebut saat bertemu polisi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak kepolisian dan pihak ambulans tesebut.Ambulans sesuai fungsinya seharusnya memang hanya membawa orang sakit untuk diberikan pertolongan pertama sebelum dirawat di rumah sakit. Karena itu ambulans mendapat keistimewaan saat menggunakan jalan raya. Sayangnya, keistimewaan ambulans ini telah dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan gerakan politiknya. Bukan hanya membawa batu, ambulans pun pernah dimaanfaatkan untuk membawa tokoh oposisi, Rocky Gerung dan Said Didu yang jadi pembicara dalam sebuah acara  sebelum pilpres berlangsung. Dalam akun twitternya, Said Didu menulis."