Timnas Indonesia U-17 Kalah 0-1 dari Korea Selatan, Erick Thohir: Ada 3 Saran Perbaikan Signifika

Timnas Indonesia U-17 Kalah 0-1 dari Korea Selatan, Erick Thohir Berikan 3 Saran Perbaikan Signifikan (Foto : antvklik-Aziz Arriadh)

Antv – Pertandingan uji coba yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Rabu (30/8/2023), berakhir dengan kekalahan tipis bagi Timnas Indonesia U-17 dengan skor 0-1. Gol tunggal dari Korea Selatan U-17 dicetak oleh Baek-gaon pada menit ke-66.

Usai pertandingan, Erick Thohir mengungkapkan apresiasi terhadap perkembangan permainan Timnas Indonesia U-17 sejak menjalani laga uji coba di Bali.

Menurutnya, kini permainan skuad Garuda Asia asuhan  Bima Sakti tersebut telah lebih terstruktur.

Erick mengamati bahwa terdapat perbaikan yang signifikan dalam pola permainan. Jika sebelumnya pola permainan belum terdefinisi dengan baik, kini sudah terlihat perkembangannya, dalam hal itu, terutama dalam hal kedisiplinan di lini belakang.

Timnas sebenarnya beberapa kali memberikan ancaman serius ke kubu Korsel, namun tembakan-tembakan dan penyelesaian dari anak-anak asuh pelatih Bima Sakti belum bisa menembus jala gawang lawan.

Erick menilai bahwa terdapat tiga aspek penting yang perlu diperhatikan oleh pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, sebelum memasuki kompetisi Piala Dunia U-17 2023.

"Saya rasa ada perbaikan yang sangat signifikan di mana kita lihat pola permainannya kalau waktu di Bali kan belum terpola, kalau sekarang sudah mulai terpola bagaimana di belakang kita rapat, kalau ke tengah ke atasnya memang itu yang harus diperbaiki karena sebenarnya beberapa kali serangan balik menjadi momentum," kata Erick saat ditemui usai pertandingan.

"Tadi saya bicara dengan coach Bima, harus mulai terus jaga dan para pemain tadi saya bilang ini hal yang positif. Kalau kita lihat banyak kesalahannya oleh diri kita sendiri, bukan karena lawan bermain sangat bagus, tetapi kita sendiri yang banyak membuat di lapangan tengah beberapa kali tadi, 3 lawan 1 di depan juga itu sayang momentumnya," tambah sosok yang juga merupakan Menteri BUMN itu.

Erick menyoroti beberapa catatan yang perlu dievaluasi. Salah satu hal yang diangkatnya adalah tentang kurangnya efektivitas dalam memanfaatkan momentum serangan balik oleh pemain seperti Iqbal Gwijangge Cs.

"Kami perlu memperbaiki pergerakan dari tengah ke atas lapangan, terutama dalam hal serangan balik. Ini merupakan momen penting yang harus dimaksimalkan karena beberapa kali serangan balik dapat menjadi peluang nyata untuk mencetak gol. Walaupun ini baru menjadi fokus pengembangan dalam dua minggu terakhir," ucap Erick kepada awak media, Rabu (30/8/2023).

"Kami berharap bahwa dua minggu ke depan, terutama menjelang turnamen di Jerman, akan memberikan kesempatan untuk memperbaiki aspek-aspek tersebut. Meskipun kami telah berhasil menahan imbang 0-0 pada paruh pertama melawan tim peringkat 2 di Asia, kami sadar bahwa permainan sepak bola melibatkan fokus dan konsentrasi penuh selama 90 menit," tambahnya.

Erick juga memperhatikan kurangnya konsistensi dalam performa antara pemain starter dan pemain cadangan. Ia menyoroti perbedaan kualitas permainan ketika terjadi pergantian pemain.

"Ketika terjadi pergantian pemain, kami melihat adanya kelengahan dalam penampilan tim kami, yang akhirnya berujung pada gol dan penalti yang terjadi. Ini juga menjadi catatan yang perlu diperhatikan," tutur Erick.

Sebagai saran terakhir, Erick menyarankan kepada Bima Sakti untuk memperbaiki kesalahan individu pemain, terutama dalam hal pengambilan keputusan di lini depan.

Bagi Erick, beberapa kesalahan dalam pengambilan keputusan telah mengakibatkan hilangnya momentum berbahaya bagi Timnas Indonesia U-17.

Erick juga menyoroti banyaknya kesalahan yang berasal dari kami sendiri, bukan semata-mata karena permainan lawan yang kuat.

"Kami seharusnya lebih fokus dalam mengatasi kesalahan-kesalahan ini, terutama dalam situasi tiga lawan satu di depan lapangan yang tidak dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bola yang seharusnya diberikan lebih banyak ke (Arkhan) Kaka juga belum terlaksana dengan baik. Ini menjadi aspek yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang," tandasnya.

Erick juga mengungkapkan, setelah pertandingan berakhir, dirinya menemui kubu Korsel. Ia mengatakan bahwa dirinya menyampaikan rasa terima kasih karena Korsel mau bermain melawan Indonesia, yang membutuhkan lawan tanding mumpuni menjelang Piala Dunia U-17 November mendatang.

Diketahui, Timnas U-17 sebelumnya telah melakukan pertandingan uji coba melawan Barcelona Juvenil A dan Kashima Antlers U-18 di Bali pada awal Agustus silam.

Pada kedua laga tersebut, timnas U-17 menelan kekalahan, yakni 0-3 dari Barcelona Juvenil A, dan 2-3 dari Kashima Antlers.

Pasukan asuhan pelatih Bima Sakti tersebut rencananya akan berangkat ke Jerman pada 17 September mendatang. Di sana, timnas U-17 akan membawa 28 pemain dengan dua slot yang disisakan untuk pemain diaspora.