Profil Zainudin Amali di Balik Sukses Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2023 Kamboja

Profil Zainudin Amali di Balik Sukses Indonesia Lampaui Target Medali (Foto : Dok. Kemenpora RI)

AntvProfil Zainudin Amali, eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) diketahui sosok di balik sukses kontingen Indonesia lampaui target medali di gelaran SEA Games 2023 Kamboja.

Gelaran pesta olahraga negara-negara se-Asia Tenggara SEA Games 2023 Kamboja. Sukses kontingen Indonesia meraih prestasi melampau target di event 2 tahunan itu, dinilai tak lepas dari sosok mantan Menpora Prof. Dr. Zainudin Amali, S.E., M.Si.

Berkat kebijakannya saat menjabat sebagai Menpora itulah putra-putri terbaik bangsa berhasil menduduki peringkat ketiga klasemen akhir perolehan medali.
Indonesia mengumpulkan 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu.

Capaian kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja tersebut sangat jauh melampaui target yang disampaikan Presiden Joko Widodo yang meminta pasukan Merah Putih membawa pulang sedikitnya 69 medali emas.

Pencapaian di SEA Games 2023 Kamboja ini merupakan pencapaian SEA Games terbaik dalam enam edisi SEA Games terakhir.

Sejak SEA Games 2013, perolehan medali emas Indonesia tak pernah menyentuh angka 80.  

Pada SEA Games tahun ini, sebanyak delapan cabang olahraga mencatatkan diri sebagai juara umum.

Kedelapannya adalah wushu, pencak silat, balap sepeda, tenis, esports, bulutangkis, voli, dan angkat besi.

Tak hanya itu, cabang olahraga lainnya juga mencetak sejarah, diantaranya hoki dan kriket.

Hoki indoor putra dan kriket putri kategori 6s untuk kali pertama meraih emas di ajang pesta olahraga antar bangsa-bangsa Asia Tenggara ini.

Angkat besi juga tak mau tertinggal. Lifter Eko Yuli Wirawan (kelas 61kg), Rizki Juniansyah (73kg), Rahmat Erwin Abdullah (kelas 81kg) mampu memecahkan rekor SEA Games.

Timnas basket putri 5x5 mendapatkan emas untuk pertama kalinya.  Bukan cuma itu, sepak bola akhirnya menutup perjuangan manis kontingen Indonesia.

Timnas Indonesia mampu mendapatkan emas usai membungkan Thailand 5-2. Emas ini terasa spesial karena sebelumnya Indonesia harus menunggu 32 tahun lamanya.

Pencapaian ini tentu tak lepas dari perjuangan para atlet yang telah berjuang habis-habisan selama persiapan dan pertandingan.  Begitu juga para pelatih di setiap cabang olahraga.

Selain itu, tak bisa pula dikesampingan kolaborasi antara pengurus cabor dengan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora.

Adapun Kemenpora saat ini dipimpin Menpora Dito Ariotedjo. Politikus partai Golkar ini baru menjabat selama dua setengah bulan.

Namun di samping itu, tak bisa dilupakan juga kontribusi dari menpora sebelumnya yakni Zainudin Amali.

Bisa dikatakan, Pria asal Gorontalo telah ini menciptakan pondasi olahraga Indonesia, sehingga dapat berprestasi saat ini di SEA Games 2023.

Zainudin Amali memimpin Kemenpora sejak 2019 hingga 2023. Selama pengabdiannya, Amali memiliki kontribusi besar dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia, khususnya prestasi atlet olahraga dengan melahirkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

DBON ini lahir setelah adanya arahan dari Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Olahraga Nasional ke-37.

Saat itu, Presiden meminta untuk melakukan review total terhadap ekosistem keolahragaan di Tanah Air.  

DBON dilahirkan Amali untuk merubah paradigma masyarakat Indonesia dengan menjadikan olimpiade sebagai sasaran utama prestasi Indonesia. Sementara Asian Games dan SEA Games hanya sasaran antara saja.

Dalam DBON ini juga mengatur regenerasi atlet. Pembinaan dilakukan sejak dari usia dini bahkan di tingkat anak-anak, SD, SMP dan SMA.

Kini, perlahan tapi pasti, dampak dari pondasi olahraga yang dibuat Amali mulai membuahkan hasil. Capaian medali Indonesia melebihi target dan bahkan yang terbanyak sejak 2013 silam.

Kinerja Amali saat menjabat sebagai Menpora pun diakui. Salah satunya Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI), Trimedya Panjaitan.

Dia mengatakan, Amali sebagai salah satu aktor di balik kesuksesan gulat Indonesia di SEA Games edisi ke-32 ini.

Saat itu, kata Trimedya, dirinya menghadap Prof Amali yang masih menjabat Menpora RI dengan meminta 14 atlet gulat dari hasil seleksi untuk masuk dalam pelatnas guna persiapan SEA Games 2023 Kamboja.

"Saat di SEA Games 2021 Vietnam, kita hanya mendapatkan kuota 4 pegulat saja. Tetapi, saya bertemu dengan Prof Amali untuk meminta agar rencana memasukkan 14 pegulat di pelatnas. Permintaan itu disetujui dan 14 pegulat itu menjalani pelatnas dan trainning camp di Korea Selatan selama 2 minggu," tutur Trimedya.

"Hasil dukungan Prof Amali itu berbuah 4 medali emas di hari pertama pertandingan di SEA Games 2023 Kamboja," tambah Trimedya Panjaitan.

Hal senada juga disampaikan oleh Menpora saat ini, Dito Ariotedjo. Dia menyebut, keberhasilan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games adalah warisan dari Amali.
"Ya ini bagian apa yang ditinggalkan pak Zainudin Amali (sebagai Menpora sebelumnya). Jadi ini memang peninggalan yang bersejarah, dan saya hanya meneruskan dari senior saya," kata Dito Ariotedjo saat konferensi pers usai menyaksikan pertandingan final SEA Games 2023 Timnas Indonesia U-22 melawan Thailand di di Stadion Olympic, Phnom Penh, Selasa (16/5/2023) malam.

Mantan Ketua Umum AMPI ini mngatakan hal tersebut menujukan bahwa ada kolaborasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan PSSI sebagai federasi olahraga sepakbola serta KONI dan KOI atau NOC Indonesia.

"Jadi ini saya rasa memang kolaborasi di antara Kemenpora, federasi (PSSI), dan juga KONI dan KOI. Ini kerja sama yang saya rasa bila ditingkatkan dan diteruskan Indonesia bisa menembus dunia lebih banyak," ujar Dito.

Menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju mengaku sejak awal dirinya menjadi Menpora sudah meyakini bahwa di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Wakil Ketua Umum Zainudin Amali, dan Ratu Tisha Destria.

Menurutnya, hasil medali emas SEA Games kali ini setelah penantian 32 tahun merupakan bukti omongannya waktu itu menjadi fakta.

"Sepakbola, pertama saya dilantik jadi menteri, saya sudah sampaikan, PSSI di tangan yang benar, pak Erick dan pak Zainudin Amali serta Rau Tisha. Jadi ini hasil buktinya omongan saya bukan omongan klaim atau politis tapi fakta," pungkasnya.

Sebelumnya, Plt Menpora Muhadjir Effendy mengatakan Amali selama memimpin Kemenpora sangat berprestasi.

Hal tersebut disampaikan Plt. Menpora RI Muhadjir Effendy saat acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Menpora RI di Wisma Kantor Kemenpora, Jakarta,  Kamis (16/3).

"Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa luar biasa prestasi yang di ukir oleh Bapak Zainudin Amali dengan Kementerian ini (Kemenpora). Di mata saya menteri yang berprestasi itu adalah kalau Menko nya tidak banyak terlibat. Jadi saya relatif tidak banyak terlibat dengan urusan Bapak Zainudin Amali karena semua sudah berjalan di jalur yang benar," katanya.

"Dan beliau paham mana yang perlu dikoordinasikan dan mana yang tidak perlu, mana yang perlu mendapat dukungan dari Kemenko dan mana yang cukup di atasi oleh menteri teknis. Dan itulah selama ini saya dengan beliau dengan kerjasama koordinasi dan sinkronisasi pengendalian program-program di bidang kepemudaan, olahragaan dan Pramuka itu selama ini berjalan dengan sangat baik," sambungnya.

Mengutip laman resmi Kemenpora, diketahui, Kemenpora meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tiga tahun secara berturut-turut sejak tahun anggaran 2019, 2020 hingga tahun 2021.

Saat itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengungkap kunci kesuksesan kementerian yang dipimpinnya.

Menurut Prof. Dr. Zainudin Amali, S.E., M.Si saat itu, banyak variabel yang membuat Kemenpora kembali meraih WTP, salah satunya adalah kerjasama tim dan ini dari seluruh pegawai.

"Saya sudah sampaikan, bukan karena menterinya bagus, menterinya hebat, luar biasa, tidak. Tetapi timnya yang bagus," kata Menpora Amali usai acara penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPK RI terhadap laporan keuangan Kemenpora tahun 2021 di Media Center Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2022).

Kedua, lanjut Menpora Amali, terbangun saling kepercayaan diantara semua unit pelaksana baik di bidang kepemudaan maupun keolahragaan.

"Nah itu kita bangun kepercayaan sehingga menjadi satu pekerjaan bersama. Karena berkali-kali saya sampaikan kepada teman-teman ini (pejabat eselon I), menteri di kantor ini hanya mampir paling lama 5 tahun. Tetapi penghuni tetap kantor ini adalah beliau-beliau ini beliau adalah ASN, pejabat yang menetap di sini. Sehingga ya harus bangga terhadap kantor Ini," ujarnya.

Menpora Amali juga selalu mengingatkan para pejabat dan pegawai Kemenpora untuk menjalankan dan patuh terhadap perjanjian kinerja yang selalu ditandatangani setiap tahun.

"Saya minta untuk konsisten menjalankan itu. Bahkan saya minta kepada bapak dan ibu ini untuk perjanjian kinerja itu ditempel di ruang kerjanya. Jadi setiap pagi masuk kerja bisa dilihat kalau ini (perjanjian) saya berjanji mau melakukan ini dengan ini. Itu saja," bebernya.

Disamping itu, Menpora Amali juga selalu berpesan kepada para bawahannya  untuk menjalankan program prioritas tahun 2020-2024 yang telah dicanangkan, yang salah satunya adalah perbaikan tata kelola kelembagaan, kompetisi ASN, penyederhanaan regulasi, penyesuaian birokrasi dan peningkatan kecepatan pelayanan publik sebagai pedoman dalam bekerja.

“Saya sudah sampaikan ke mereka terkait program prioritas perbaikan tata kelola. Karena kami meyakini dengan tata kelola yang baik, maka pelayanan berikutnya akan menjadi lebih mudah baik kepemudaan maupun olahraga. Tapi kalau tata kelolanya tidak baik, maka pasti akan berakibat kepada pelayanan urusan kepemudaan dan olahraga tidak akan baik,” jelasnya.  
 
Para penggiat olahraga berharap, apa yang sudah ditanamkan oleh Zainudin Amali di Kementerian Pemuda dan Olahraga, bisa dilanjutkan dan ditingkatkan oleh Dito Ariotedjo, sebagai penggganti Zainudin Amali.