FIFA Didesak CEO Shakhtar Donetsk untuk Usir Iran dari Piala Dunia 2022 Qatar

FIFA Didesak CEO Shakhtar Donetsk untuk Usir Iran dari Piala Dunia (Foto : Dok. fifa.com)

AntvFIFA didesak oleh CEO Shakhtar Donetsk, Sergei Palkin, agar mendepak Timnas Iran dari gelaran Piala Dunia 2022

Desakan itu disuarakan oleh Palkin karena dia menilai Iran ikut mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Seperti dikutip dari The Athletic, Kamis (27/10/2022), Palkin mengklaim Iran memasok pesawat tanpa awak yang digunakan Rusia melancarkan serangan rudal. 

Jadi pencoretan keikutsertaan mereka di Piala Dunia 2022 nanti dianggap sebagai hukuman yang setimpal.

"Klub sepak bola Shakhtar menyerukan FIFA dan seluruh komunitas internasional untuk segera melarang Timnas Iran bermain di Piala Dunia. Hal ini dikarena partisipasi langsung negara itu dalam serangan teroris terhadap Ukraina," kata Sergei Palkin.

"Ini akan menjadi keputusan yang adil. Kita harus menarik perhatian seluruh dunia pada rezim yang membantu membunuh warga Ukraina," ujar Palkin.

Palkin menyebut, lebih baik posisi Timnas Iran di Piala Dunia 2022 digantikan Timnas Ukraina. Menurut Palkin, Ukraina telah bermain sepenuh hati selama babak play-off di tengah situasi tak stabil akibat invasi Rusia.

"Tempat kosong harus diambil oleh Timnas Ukraina yang membuktikan mereka layak berpatisipasi di Piala Dunia. Dengan kondisi yang tidak seimbang dengan timnas lainnya selama babak play-off, mereka bermain dengan hati," ucapnya.

FIFA sejauh ini belum memberikan komentar terkait desakan dari Sergei Palkin. Namun, seandainya Timnas Iran benar-benar dicoret tentu tak adil bagi FIFA untuk menggantikannya dengan tim Eropa lainnya.

FIFA juga tak punya riwayat mencoret sebuah timnas karena alasan politik di luar sepak bola. Pada Piala Dunia 1994, Timnas Yugoslavia tetap bisa berpartisipasi meskipun negaranya mendapatkan sanksi dari PBB karena Perang Balkan.

Adapun penangguhan Timnas Rusia karena negaranya melakukan invasi ke Ukraina semata-mata dilakukan FIFA karena alasan keamanan. 

FIFA berdalih, meminimalisir risiko terhadap keamanan bila tak mengambil tindakan terhadap Timnas Rusia.