Bertemu Ketua Parlemen Belanda, Puan Singgung Kritik Persoalan Papua

Pertemuan Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Gedung DPR RI. (Foto : DPR RI)

Puan juga menyoroti interaksi Indonesia dan Belanda yang akhir-akhir ini semakin intensif, baik pada tingkat kepala negara/pemerintahan, menteri, dan pejabat pemerintah, dan delegasi bisnis. Nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Belanda pada tahun 2021 pun meningkat hampir 40 persen dibandingkan tahun 2020.

“Belanda merupakan jembatan Indonesia ke kawasan Uni Eropa. Kami sangat mengapresiasi sikap Belanda terhadap isu pelarangan minyak sawit dengan mengedepankan dialog dan kerja sama,” ungkap Puan.

“Begitu pula dengan dukungan Belanda dalam mempercepat perundingan Indonesia – Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUE-CEPA) yang saat ini telah memasuki putaran yang ke-11,” imbuh perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Lebih lanjut, Puan mewakili DPR RI menyampaikan apresiasi atas dukungan yang konsisten dari Pemerintah Kerajaan Belanda, termasuk Parlemen Belanda, terhadap keutuhan wilayah Indonesia.

Puan menegaskan, Indonesia memiliki komitmen tinggi dalam memajukan dan melindungi hak asasi manusia di Indonesia. Termasuk, kata Puan, di Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Indonesia sangat terbuka untuk berbagi dan bertukar pandangan dengan mitranya, dalam dialog yang konstruktif,” tegasnya.

Melalui kerja sama antarparlemen di forum internasional, termasuk melalui Inter-Parliamentary Union (IPU), Puan menilai DPR RI dan Parlemen Belanda juga perlu memainkan peran diplomasi parlemen.