Krisis Air Bersih Landa 420 Kepala Keluarga di Klaten, Jawa Tengah

Krisis Air Bersih Landa 420 Kepala Keluarga di Klaten (Foto : antvklik-Agus Saptono)

Antv – Sebanyak 420 kepala keluarga (KK) di Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengalami krisis air bersih menyusul datangnya musim kemarau. Guna mencukupi kebutuhan air bersih warga mengandalkan bantuan droping air dari pemerintah.

Kepala Urusan (Kaur) Umum dan Perencanaan Desa Jambakan, Rustam Efendi, mengatakan, warga Desa Jambakan yang terdampak kekeringan ada di empat pedukuhan antara lain Dukuh Widoro, Barengan, Karangwuni, dan Doyo.

"Kalau dari empat pedukuhan ini total yang terdampak kekeringan ada sekitar 420 KK. Kalau musim kemarau seperti saat ini pasti kekeringan," ujar Rustam saat ditemui di sela droping air bersih, Selasa (27/9/2022).

Pemerintah desa, kata Rustam, memberikan respon dengan mengupayakan droping air bersih yang didatangkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  dan Palang Merah Indonesia (PMI).

"Droping air bersih ini telah berjalan sekitar setengah bulan dari BPBD dan PMI. Kekeringan mulai terasa sejak sepekan terakhir, debit air di sebagian sumur sudah berkurang," ujarnya.

Salah satu warga Dukuh Barengan, Desa Jambakan, Asih, menuturkan, kekeringan yang berlangsung sejak sebulan terakhir ini berdampak pada debit air sumur yang mulai berkurang. Sehingga warga harus mencari air bersih hingga ke sumur tetangga yang jaraknya cukup jauh sekitar satu kilometer.

Air sumur yang ada pun tidak serta-merta bisa digunakan untuk dikonsumsi, sebab air sumur mengandung banyak zat kapur. Sehingga untuk kebutuhan memasak harus membeli air bersih isi ulang atau mengandalkan bantuan droping air bersih dari pemerintah.