Waspadai Gejala Alergi Telur yang Terjadi pada Anak-anak

Waspadai Gejala Alergi Telur yang Terjadi pada Anak-anak (Foto : )

Gejala alergi telur yang terjadi pada anak-anak meliputi, reaksi kontak kulit, kemerahan pada wajah, dan gatal-gatal di sekitar mulut. Alergi telur adalah salah satu bentuk alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak. Dilansir dari Very Well Health, alergi telur menempati urutan kedua kasus alergi makanan terbanyak pada anak-anak, setelah alergi susu dan memengaruhi hampir 2 persen populasi. Alergi telur disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang salah mengidentifikasi protein telur sebagai zat yang membahayakan tubuh. Akibatnya, tubuh memberikan reaksi berupa pelepasan bahan kimia seperti histamin ke dalam darah dan menimbulkan gejala alergi.  Pada anak-anak, alergi yang sering ditemui adalah alergi putih telur. Sedangkan pada orang dewasa, kuning telur dilaporkan lebih sering menyebabkan alergi. Sementara, pada bayi yang menyusui, alergi telur bisa terjadi setelah mengonsumsi air susu ibu (ASI) dari ibu yang baru mengonsumsi telur.   Alergi telur lebih mungkin terjadi pada anak-anak dan bayi karena dipicu juga oleh kondisi saluran pencernaan mereka yang belum sempurna.  Dilansir dari Health Line, gejala alergi telur mirip dengan jenis alergi lain dan mungkin termasuk satu atau lebih hal berikut: 

  • Reaksi kulit, seperti eksim, hives (bintik merah), atau bengkak 
  • Sakit perut, mual, diare, atau muntah 
  • Mengi atau kesulitan bernapas 
  • Hidung tersumbat atau meler 
  • Detak jantung cepat
Alergi telur biasanya muncul pada usia yang sangat dini, dengan reaksi paling parah terjadi antara 6 dan 15 bulan. Para ahli memperkirakan bahwa antara 50-80 persen anak-anak dengan alergi telur akan sembuh pada usia 10,3 tahun. Pada usia remaja, sebagian besar dari mereka dapat mengatasi alergi telur yang dialami. Gejala alergi telur yang terjadi pada anak-anak meliputi:
  • Reaksi kontak kulit 
  • Kemerahan pada wajah 
  • Gatal-gatal di sekitar mulut 
Sementara itu, alergi telur memang dilaporkan sangat jarang terjadi pada orang dewasa. Gejala klinis alergi telur pada orang dewasa hampir selalu dimulai pada masa kanak-kanak atau dewasa muda. Tetapi ada juga kasus alergi telur dimulai pada usia dewasa. Ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi peka terhadap telur dan bereaksi terhadapnya.