Mengenal Diet Mediterania, Sehat untuk Jiwa dan Raga

Mengenal Diet Mediterania, Sehat untuk Jiwa dan Raga (Foto : )

Studi terbaru mengungkapkan bahwa selaian bisa menurunkan berat badan, diet Mediterania disebut dapat membantu mengurangi efek fisiologis dari stres. Salah satu cara untuk meredakan stres adalah dengan mengatur pola makan, salah satunya menerapkan diet Mediterania. Selain mampu menurunkan berat badan, diet ini juga bisa meredakan stres.Studi terbaru yang dilakukan para peneliti di Wake Forest School of Medicine mengungkapkan bahwa diet Mediterania adalah cara yang relatif mudah dan sehat untuk membantu mengurangi efek fisiologis dari stres.Dilansir dari Medical Xpress , temuan studi yang telah diterbitkan secara online dalam jurnal Neurobilogy of Stress ini, melakukan percobaan praklinis pertama untuk mengukur efek konsumsi jangka panjang dari diet Barat versus diet Mediterania terhadap stres, dibawah kondisi eksperimental terkontrol.Carol A. Shively, Ph.D., profesor patologi dan kedokteran komparatif di Wake Forest School of Medicine dan peneliti utama studi tersebut memahami bahwa stres sangat sulit dikontrol dan diredakan.“Tapi kami tahu bahwa kami dapat mengontrol pola makan kami, dan studi observasi sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi stres yang lebih rendah, dikaitkan dengan konsumsi buah dan sayuran yang tinggi,” kata Shively.“Sayangnya, orang Amerika mengonsumsi makanan yang kaya protein hewani dan lemak jenuh, garam dan gula. Jadi kami ingin mengetahui apakah diet itu memperburuk respons tubuh terhadap stres dibandingkan dengan diet Mediterania, di mana sebagian besar protein dan lemak berasal dari tumbuhan,” jelasnya.Para peneliti mempelajari efek kronis dari status sosial yang rendah dan stres akut karena terisolasi secara sosial selama 30 menit pada 38 hewan paruh baya yang diberi makan  makanan Mediterania atau Barat.Dibandingkan dengan hewan yang diberi makan makanan Barat, mereka yang diberi makan diet Mediterania menunjukkan ketahanan stres yang lebih tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh sistem saraf simpatik yang lebih rendah dan respons kortisol terhadap stres, dan pemulihan yang lebih cepat setelah stres berakhir.“Studi kami menunjukkan bahwa diet Mediterania mengubah keseimbangan ke arah sistem saraf parasimpatis, yang baik untuk kesehatan. Sebaliknya, pola makan orang Barat meningkatkan respons simpatik terhadap stres, yang sepertinya memiliki tombol panik sepanjang waktu, dan itu tentu tidak sehat,” kata Shively.Peneliti mencatat, pada hewan penelitian berusia di atas 31 bulan, yang setara dengan sekitar usia 9 tahun pada manusia, aktivitas sistem saraf simpatis meningkat. Namun, pada hewan yang mengonsumsi diet Mediterania penuaan sistem saraf simpatik tampak lebih lambat.Shively menekankan, penemuan dari studi ini menunjukkan bahwa adopsi pola makan ala Mediterania di seluruh populasi dapat memberikan intervensi yang relatif sederhana dan hemat biaya untuk mengurangi dampak negatif dari stres psikologis pada kesehatan dan menunda penuaan sistem saraf.