Habibie seperti Wisanggeni pernah bikin geger KaHyangan

B.J. Habibie = Wisanggeni dalam Konspirasi Politik para Bhatara (Foto : )

Bambang Wisanggeni adalah nama tokoh pewayangan yang tidak tercatat dalam wiracarita Mahabharata. Mengapa? Karena memang tokoh ini asli ciptaan pujangga Jawa. Wisanggeni adalah tokoh istimewa dalam pewayangan Jawa. Pemberani, tegas dalam bersikap, serta memiliki kepintaran dan kesaktian luar biasa. Bagaimana dengan BJ Habibie? [caption id="attachment_228495" align="alignnone" width="225"] Bambang Wisanggeni[/caption] Wisanggeni adalah putra Arjuna yang lahir dari rahim Dresanala. Sang Jelita ini adalah putri Bathara Brahma. Pada saat lahirnya, konflik kepentingan antar bathara merebak di KaHyangan. Wisanggeni jadi korban. Dibuang ke luar KaHyangan. Dicemplungkan ke Kawah Gunung Chandradimuka. Dalam perlindungan Bathara Narada, Wisanggeni bukan mati, malah sakti. Di bhumi nusantara dikenal Semar Badranaya. Semar inilah yang mendampingi Wisanggeni. Semar membesarkannya di kawah Chandradimuka. Ya, di Chandradimuka bukan di KaHyangan Jonggringsaloka. Ia menjadi sedemikian bijak, cerdas dan sakti. Pemikirannya sangat terbuka dan bicaranya polos ceplas-ceplos. Bagaimana dengan Bacharuddin Jusuf Habibie? Kawah Chandradimuka B.J. Habibie pernah menuntut ilmu di SMA Kristen Dago. Kemudian pada 1954, kuliah keilmuan teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung). Pada 1955–1965, melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang di RWTH Aachen, Jerman Barat. Habibie menerima gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude. [caption id="attachment_228500" align="alignnone" width="532"] (Foto: Alkatrans Tour and Travel)[/caption] B.J. Habibie digembleng di kawah chandradimuka teknologi. Sangat cerdas dan "sakti" dapat mengantar negeri ini membangun PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio (kini PT Dirgantara Indonesia) untuk memroduksi pesawat terbang mulai 23 Agustus 1976. Sayang, kecerdasan dan kesaktiannya di bidang teknologi yang semestinya dapat membesarkan nama bangsa konon harus "dikubur" lantaran berbahaya bagi skenario konspirasi jual beli pesawat dan suku cadangnya. Sekali lagi, konon. Sehingga Lockheed Martin, Northrop Grumman, Boeing lebih lantang namanya disebut. [caption id="attachment_228497" align="alignnone" width="720"] (Foto: saungparjo193.blogspot.com)[/caption] Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Soeharto. Habibie kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Puncak karir Habibie terjadi pada tahun 1998 sebagai Presiden Republik Indonesia (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999), setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden ke-7 (14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998). Geger KaHyangan Wisanggeni pernah membuat geger KaHyangan. Mengobrak-abrik stana Bathara Guru. Bertanya-tanya siapa ayahnya. Tiada bathara yang sanggup menghentikan Wisanggeni. Kebenaran harus dikuak. Hingga akhirnya jawaban didapatnya: Arjuna! B.J. Habibie juga pernah membuat geger negeri. Kebijakan kontroversial soal Timor Timur. Indonesia bergemuruh. Gonjang ganjing seantero negeri. Apakah ini karena tekanan dari para politisi, pihak asing ataukah kelompok bisnis? Entahlah! Perundingan Tripartit di New York pada 5 Mei 1999 antara Indonesia, Portugal dan PBB menghasilkan kesepakatan tentang pelaksanaan jajak pendapat mengenai status masa depan Timor Timur atau United Nations Mission in East Timor (UNAMET). Jajak pendapat diselenggarakan pada 30 Agustus 1999 yang diikuti 451.792 pemilih yang dianggap penduduk Timor Timur berdasarkan kriteria yang ditetapkan UNAMET, baik yang berada di wilayah Indonesia maupun luar negeri. Hasilnya diumumkan pada 4 September 1999 di Dili dan di PBB. Sejumlah 78,5 persen penduduk menolak otonomi khusus dan memilih memisahkan diri dari NKRI. [caption id="attachment_228492" align="aligncenter" width="762"] Pada 4 September 1999 sejumlah 78,5 persen penduduk menolak otonomi khusus dan memilih memisahkan diri dari NKRI. (Foto: panglima-militer.blogspot.com)[/caption] Konspirasi Politik para Bhatara Wisanggeni tinggal di Kahyangan Daksinapati bersama ibunya. Berbahaya bagi skenario Bharatayudha. Ia harus dibinasakan sebelum pertempuran berlangsung. Menjelang meletusnya perang Bharatayudha, Wisanggeni dan Antasena naik ke Kahyangan Alang-alang Kumitir meminta restu kepada Sanghyang Wenang bahwa mereka bergabung di pihak Pandawa. Akan tetapi, Sanghyang Wenang mengetahui, pihak Pandawa justru akan kalah apabila Wisanggeni dan Antasena ikut bertempur. Bersama Antasena, Wisanggeni gugur atas permintaan Bathara Kresna sebagai tumbal demi kemenangan Pandawa. Ya! Wisanggeni gugur di tangan Kresna, si desainer politik pihak Pandawa atas tekanan para Bathara yang bermain dalam skenario Bharatayudha. Konon kehebatan B.J. Habibie "gugur" di tangan Soeharto, penguasa Indonesia atas tekanan konspirasi politik global yang punya skenario menguasai Indonesia. Investasi asing berlomba-lomba masuk Indonesia. Lembaga berduit mendesak-desak Indonesia berhutang. Iming-iming jangka waktu pembayaran yang panjang dan bunga yang kecil. Indonesia pun sukses diikat puluhan tahun ke depan. Rabu 11 September 2019 pukul 18.05 wib, Bacharuddin Jusuf Habibie telah wafat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Amor Ring Acintya. Dari berbagai sumber. Baca juga: Kalibata antara Bhumi Sekala dan Jagat Niskala? TMP Kalibata yang Inlander gantikan TMP Ancol yang Hollander