Indra Sjafri Pemilihan Nama Pemain Timnas Senior Oleh Shin Tae-yong

Shin Tae Yong dan Indra Sjafrie Timnas latihan hari ke 3 (Foto : )

Indra Sjafri menyatakan soal pemilihan nama pemain Timnas Senior oleh Shin Tae-yong. Namun Shin menyatakan pemilihan pemain dilakukan oleh Indra Sjafri. Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri membantah dirinya yang memilih dan menentukan nama pemain Timnas Senior yang mengikuti pemusatan latihan tahap pertama di Stadion Madya Senayan Jakarta, Februari 2020.Pasalnya Indra Sjafri sudah tidak lagi mengikuti rapat pelatih saat Shin Tae-yong mengambil keputusan soal nama pemain yang akan dipanggil untuk mengikuti pelatnas tahap pertama tersebut.Indra Sjafripun menceritakan kronologi kejadiannya. Pada Senin, 3 Februari 2020 Shin Tae-yong memimpin rapat evaluasi TC Timnas U-19, termasuk menentukan nama-nama pemain untuk TC Timnas Senior di bulan yang sama. Rapat evaluasi dan penentuan nama pemain dilaksanakan di Kantor PSSI.Kala itu, Indra sempat mendengar kabar bahwa Shin Tae-yong marah karena kepergiannya lebih awal di hari Sabtu malam, 1 Februari 2020. Saat itu pesawat Thai Airways yang ditumpangi timnas mendarat pukul 17.55 WIB di Bandara Soekarno Hatta.Saat pulang dari Thailand itulah, Indra meminta izin kepada staf timnas untuk meninggalkan tim terlebih dahulu karena akan menghadiri resepsi pernikahan putri Rahmad Darmawan, koleganya sesama pelatih nasional.Petang hari itu, putri sulung Rahmad Darmawan, Febia Aldina Darmawan dipersunting oleh pemain PS Tira Persikabo, Herwin Tri Saputra, di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan.Indra sempat menunggu Shin Tae Yong menyelesaikan proses imigrasi. Tapi karena Shin tak kunjung keluar, Indra pun minta izin kepada dua staf timnas untuk pergi dulu menghadiri resepsi Coach RD, sapaan akrab pelatih Madura United itu. Merasa tak enak karena masalah tersebut, Indra Sjafri menyampaikan permohonan maaf kepada sang pelatih kepala Shin Tae-yong.“Saya meminta maaf langsung kepada Shin atas kejadian itu, yang diterjemahkan oleh Yoo Jae Hoon, mantan kiper Persipura yang menjadi salah satu ahli bahasanya,” kata Indra.[caption id="attachment_338695" align="alignnone" width="900"] Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri membantah pernyataan Manajer Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bahwa dirinya yang menentukan nama pemain Timnas Senior. Pasalnya Shin Tae-yong sudah melarang dirinya mengikuti rapat evaluasi dan pemilihan nama pemain Timnas Senior. (Foto : PSSI)[/caption]Namun, saat rapat dimulai, Shin Tae Yong menegaskan bahwa Indra Sjafri tak boleh lagi ada di ruangan. Nama Indra pun tak tercantum dalam susunan tim yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas timnas senior di Jakarta.“Shin minta saya keluar ruangan. Saya pun ikuti permintaannya. Saya ke luar ruangan dan merenung di sana,” tutur pelatih yang mengantarkan Timnas U-19 Juara Piala AFF 2013, Timnas U-22 Juara Piala AFF 2019 serta medali Timnas U-23 meraih perak Sea Games Manila 2019.Indra menerima perlakuan Shin yang mengusirnya dari ruangan rapat Kantor PSSI, meski ia sudah minta maaf secara baik-baik.“Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu,” kata Indra yang per 18 Februari 2020 diangkat menjadi Direktur Teknik PSSI.Karena itu, Indra mengaku semakin heran saat 21 Februari 2020, Timnas Senior kalah 1-4 dalam ujicoba melawan Persita Tangerang di Stadion Madya, Shin Tae Yong malah menyalahkan dirinya.Shin mengatakan para pemain timnas senior bukan pilihannya, tapi merupakan pilihan Indra Sjafri. Sementara Indra Sjafri tidak mengikuti rapat evaluasi dan penentuan nama pemain Timnas senior.“Bagaimana mungkin saya dibilang menjadi penentu pemilihan pemain, sementara saat rapat penentuan pemain saya sudah diusir keluar?” kata Indra.Sebelum Shin Tae-yong mengungkapkan ceritanya kepada media Korea, Indra mengaku hubungannya baik-baik saja.“Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training, Tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya,” ungkap Indra.Menurut pelatih kelahiran Sumatera Barat, 2 Februari 1963 ini, apa yang disampaikannya bukan semata mencari siapa yang benar atau salah.“Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya. Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini,” kata Indra.