Sementara Sitha harus kerja keras untuk keluarga mereka. Esoknya, Doni menjemput Sitha di resort, tetapi mereka bertengkar lagi. Ayu melerai. Saat itulah, Ayu mendapat bayangan. Ayu melihat Doni sedang mencari-cari sesuatu di meja yang terdapat banyak tumpukan botol kosong.
Arga mulai meneror Sitha. Tapi dicegah Pak Wayan. Pak Wayan punya rencana jitu karena mereka punya kunci cadangan rumah Pak Bara. Apalagi mereka sempat melihat pertengkaran Sitha dan Doni.
Doni terdesak dikejar debt collector lagi, dia pun nekat menggeledah lemari Pak Bara. Dia menemukan tabungan ayahnya tapi ternyata itu untuk biaya Sitha lanjut kuliah, Doni makin berang dan menganggap orangtuanya pilih kasih. Doni jadi benci orangtuanya!
Pak Bara, Bu Rima, Sitha ditemukan tewas setelah minum minuman berisi sianida. Ayu curiga Doni yang meracuni keluarganya sendiri. Namun ia melihat Nimas Asih di dekat Doni dengan tatapan marah.
Doni tampak shock. Awalnya ada dugaan bunuh diri tapi Ayu gak percaya. Namun setelah botol sisa sianida ditemukan di mobil Doni, polisi menyimpulkan Doni sebagai pembunuh keluarganya sendiri. Doni kaget karena ia yakin sudah buang botol sianida ke tempat sampah, kenapa ada di mobilnya? Doni dibawa ke kantor polisi. Warga meneriaki Doni sebagai anak durhaka.
Pak Wayan melihat rumah Pak Bara terang benderang, Pak Wayan yakin, Doni kabur dari penjaran dan bikin pesta di rumahnya, tapi setelah Pak Wayan datang bersama warga, rumah itu kosong.
Pak Wayan pun diteror arwah keluarga Pak Bara. Arga yakin bapaknya dalam bahaya. Arga cari bapaknya dibantu Ayu, Revan dan Dewa. Mereka menemukan Pak Wayan yang berniat membakar rumah Pak Bara, namun malah dirinya yang terbakar dalam kobaran api. Arga berniat menolong bapaknya tapi terlambat.
