Kemudian, Jhanvi dan Aditya menemui kejutan yang lebih besar ketika mereka menemukan ibu Aditya sudah berada dirumah bersama seluruh keluarganya. Aditya menangis memeluk ibunya. Kakusa menuduh Jhanvi telah menculik ibunya Aditya, Nisha yang telah menyelamatkannya. Nisha memergoki diam-diam Kakusa menyuntikkan obat kepada Baba dan dialah yang menyenculik ibunya Aditya. Kakusa dalang kehancuran keluarga Aditya.
Kakusa mengancam Nisha untuk membongkar kejahatannya dan terpaksa bekerjasama dengan Nisha. Semnetara itu, Aditya menolak untuk mendengarkan alasan Nisha dan yakin bahwa dia adalah orang yang telah menjebak Jhanvi. Dia memutuskan untuk berbicara dengan Kakusa tentang hal yang sama tetapi Nisha sadar bahwa Kakusa tidak akan melawannya.
Kemudian, ketika Kakima mencoba untuk membeberkan fakta bahwa Nisha yang bertanggung jawab atas penculikan ibunya Aditya, Kakusa mulai mendukung Nisha dan membersihkannya dari tuduhan. Aditya menghubungi Jhanvi, ia ingin bertemu dengannya untuk membicarakan sesuatu yang penting. Mereka akan bertemu di taman dekat rumah Jhanvi. Diam-diam Nisha menguping pembicaraan mereka.
Aditya mengutarakan rasa cintanya kepada Jhanvi. Ia tidak mau kehilangan Jhanvi. Jhanvi menangis, membalasnya dengan jujur mengatakan bahwa ia juga mencintai Aditya lalu mereka berpelukan. Aditya mengatakan bahwa Nisa sudah tidak ada dalam hidupnya tetapi anak-anak tetap penting dalam hidupnya.
Jhanvi berfikir walaupun ia tidak dapat menggantikan posisi ibu bagi anak-anak, tetapi ia punya cinta yang bisa diberikan buat anak-anak Aditya. Diam-diam Nisha bersembunyi dibalik semak-semak menangis dan marah melihat mereka saling berpelukan. Kakusa merasa khawatir jika Asha (ibunya Aditya) mendapat perawatan yang tepat, dia bisa mendapatkan kembali ingatannya dan ini bisa membuatnya kesulitan.
