Wabah virus corona yang telah berangsung selama sepekan lebih di tanah air, banyak menimbulkan derita karena corona termasuk para tim medis, apalagi bagi orang yang terinfeksi atau yang terpapar COVID-19.
Bagi para tim medis, mengenakan APD selama berjam-jam di kala bertugas, pasti akan terasa pengap luar biasa. Keringat bercucuran dan tubuh menjadi cepat merasa haus.Padahal, mengenakan APD tidak hanya saat hendak menangani pasien corona, namun harus sudah dipakai para perawat sebelum pasien datang dan adakalanya saat menunggu pasien itulah, sering tim medis menahan lapar, karena tidak berani meninggalkan keadaan siaga.
Derita kian terasa jika mendapatkan jadwal dinas malam, kondisi yang dihadapi perawat bisa lebih berat lagi karena setiap perawat yang habis masuk ruang isolasi dan kontak dengan pasien diwajibkan mandi.Mengahadapi situasi seperti itu, perawat dituntut untuk pintar-pintar menghadapi pasien virus corona dalam kondisi darurat bencana karena bukan tidak mungkin ada pasien yang merasa tidak puas dengan pelayanan rumah sakit kadang mengeluarkan kata-kata yang kurang enak didengar. Namun, kadang rasa empati kepada pasien virus corona muncul dalam diri perawat maupun tim medis lain ketika pasien tersebut dalam keadaan kritis karena di 'masa-masa' seperti itu, tidak ada keluarga atau teman yang bisa mendampingi si pasien kecuali para perawat. Ketika pasien tersebut tidak bisa bertahan dan meninggal dunia, jenazah langsung dimandikan oleh tim medis, dibungkus, dimasukkan ke peti jenazah, diantar ke rumah duka, dan kemudian dikuburkan tanpa boleh dibuka kembali. Itulah gambaran betapa derita karena corona begitu dirasakan oleh semuanya, tidak hanya para tim medis, tapi juga keluarga maupun di pasien itu sendiri.Berikut deretan foto-foto tim medis yang dengan begitu sabar dan penuh resiko tetap berjuang untuk merawat pasien corona, yang diunggah oleh akun instagram
Baca Juga :
