Terungkap! Ada 400 Ribu Kasus Kanker Terdeteksi di Indonesia Pada Tahun 2022, Apa Penyebabnya?

Terungkap! Ada 400 Ribu Kasus Kanker Terdeteksi di Indonesia Pada Tahun 2022, Apa Penyebabnya?
Terungkap! Ada 400 Ribu Kasus Kanker Terdeteksi di Indonesia Pada Tahun 2022, Apa Penyebabnya? (Foto : Ilustrasi - Pixabay)

Antv – Angka kanker di Indonesia mencapai titik kritis pada tahun 2022 dengan terungkapnya 400 ribu kasus. Kondisi ini mendorong langkah serius dari Kementerian Kesehatan, yang menargetkan setiap provinsi memiliki Rumah Sakit (RS) utama layanan kanker.

RS utama layanan kanker adalah lembaga kesehatan yang dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan terapi radiasi, bedah kanker stadium lanjut, dan kemoterapi.

Langkah progresif ini diwujudkan dalam perjanjian kerja sama antara berbagai RS utama pada Senin (5/2/2024), seperti RSCM dan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung, RSUP Dr. Sitanala Tangerang, RSUD Banten, RSUD Dr. Soedarso Pontianak, serta RSUD Ulin Banjarmasin, yang semuanya akan fokus pada layanan kanker.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa RSCM, sebagai RS pengampu regional, memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendampingan, pelatihan, edukasi, dan deteksi dini kepada RS di bawahnya.

"Diharapkan RSCM mampu meningkatkan kompetensi rumah sakit yang diampu di bawahnya," ujar Wamenkes Dante dalam keterangan resminya pada Selasa (6/2/2024) lalu.

Menurutnya, penyakit kanker menjadi masalah esensial di Indonesia karena angka kematian yang tinggi serta biaya pengobatan yang besar.

Dengan 400 ribu kasus kanker yang terdeteksi pada 2022, pemerintah tergerak untuk menciptakan program pengampuan, dimana layanan kanker di daerah harus setara dengan layanan kanker di pusat.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat, memastikan deteksi dini, serta memberikan perawatan yang memadai bagi mereka yang terkena penyakit mematikan ini.

Kanker bukan lagi sekadar masalah kesehatan perorangan, melainkan menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dan pemerintah.

Melalui program pengampuan dan upaya-upaya kolaboratif lainnya, diharapkan angka kematian akibat kanker dapat ditekan, sementara kualitas hidup penderita kanker dapat ditingkatkan.