Mesiwah Pare Gumboh Ritual Adat yang Jadi Event Budaya

Mesiwah Pare Gumboh Ritual Adat yang Jadi Event Budaya
Mesiwah Pare Gumboh Ritual Adat yang Jadi Event Budaya (Foto : Istimewa)

Inspektur II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kamal Rimosan mengungkapkan, ritual Mesiwah Pare Gumboh yang dimiliki masyarakat Dayak Deah telah menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Balangan.

Menurutnya, alam dan budaya adalah roh pengembangan pariwisata. Dengan penyelenggaraan event yang berkualitas serta memiliki keunikan, maka dapat menarik wisatawan.

Didukung aspek atraksi, amenitas, dan aksesibilitas serta sapta pesona yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan).

”Banyak yang harus dibenahi lagi sebagai upaya pengembangan kuliitas event. Kelengkapan fasilitas, tata kelola acara, ekosistem penyelenggaraannya harus ditata sehingga bisa menarik wisatawan datang ke Desa Liyu,” ujarnya dalam sambutan sesaat sebelum membuka event tersebut secara resmi.

Ditegaskannya, penyelenggaraan event budaya Mesiwah Pare Gumboh di Kabupaten Balangan, Kalsel berjalan harus mampu memberikan manfaat ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.

Potensi peluang usaha dan lapangan pekerjaan telah terbuka ketika kepariwisataan dan ekonomi kreatif terus dikembangkan.

Sementara, Bupati Balangan Abdul Hadi mengatakan, orang Dayak di lereng Pegunungan Meratus menjalin persahabatan yang erat dengan hutan.

Bukti persahabatan itu adalah lestarinya hutan-hutan di sekitar wilayah hidup suku Dayak selama tidak ada campur tangan dari luar daerah.

”Sebagai kepala daerah, saya mendukung Desa Liyu untuk terus mengembangkan pariwisata dan menggali potensi-potensinya, lalu mengemasnya sekreatif mungkin untuk menarik kunjungan wisatawan lokal maupun wisatawan dari luar daerah,” katanya.

Disebutkannya, adat dan budaya Dayak Deah dan juga subsuku Dayak lain di lereng Pegunungan Meratus mempunyai ciri yang sangat khas, yaitu sangat lekat hubungannya dengan hutan dan ladang.

”Tidak ada yang memahami hutan lebih baik dari orang Dayak Deah dan subsuku Dayak di lereng Meratus,” tandasnya.