Keharusan Minta Maaf Sebelum Ramadan Menurut Pandangan Ulama

Keharusan Minta Maaf Sebelum Ramadan
Keharusan Minta Maaf Sebelum Ramadan (Foto : Ilustrasi - Pixabay)

AntvRamadan 1444 Hijriyah tinggal menghitung hari. Sebagai bulan yang dimuliakan dalam Islam dengan segala manfaat dan keberkahannya, tentu kehadirannya sangat dinantikan oleh umat muslim seluruh dunia.

Berbagai tradisi dilaksanakan menjelang bulan suci Ramadan, salah satunya saling bermaaf-maafan.

Dilansir dalam Risalah Shaum karya Wawam Shofwan Sholehuddin, bermaaf-maafan menyambut Ramadan sebenarnya tidak ditemukan dalil khusus yang memerintahkan bermaaf-maafan menjelang masuknya bulan Ramadan.

Akan tetapi alasan orang melakukan hal tersebut adalah agar melaksanakan ibadah shaum dan ibadah-ibadah lainnya lebih tenang.

Tujuannya ialah menghilangkan segala penyakit hati, khususnya selama melaksanakan shaum atau puasa.

Beberapa orang juga mengatakan dengan bermaaf-maafan, berdoa lebih khusuk tanpa ada rasa iri, dengki dan hasad kepada sesama muslim selama melaksanakan puasa Ramadan.

Mengutip dari sumber yang sama dalam Risalah Shaum, kegiatan saling bermaaf-maafan baik jelang Ramadan atau Idul Fitri bukanlah acara yang terdapat dalam tuntunan syariat.
Sehingga pada dasarnya hal ini bukanlah ibadah khusus akan tetapi saling memaafkan wajib dilakukan oleh umat muslim terlepas dari bulan Ramadan.

Meminta maaf seharusnya dilakukan saat melakukan kesalahan, tidak hanya menjelang bulan puasa saja. Hal ini dikhawatirkan seseorang meninggal dalam keadaan belum meminta maaf.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 178:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِصَاصُ فِى ٱلْقَتْلَى ۖ ٱلْحُرُّ بِٱلْحُرِّ وَٱلْعَبْدُ بِٱلْعَبْدِ وَٱلْأُنثَىٰ بِٱلْأُنثَىٰ ۚ فَمَنْ عُفِىَ لَهُۥ مِنْ أَخِيهِ شَىْءٌ فَٱتِّبَاعٌۢ بِٱلْمَعْرُوفِ وَأَدَآءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَٰنٍ ۗ ذَٰلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ ٱعْتَدَىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَلَهُۥ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih."

Sementara itu menurut Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) Jeje Zaenudin, jika merujuk pada Alquran dan hadits, tidak ada keterangan shahih yang menerangkan keharusan untuk saling meminta maaf saat memasuki bulan suci Ramadan.

“Sejauh yang kita baca dari Alquran dan hadits, tidak keterangan yang sahih tentang keharusan saling meminta maaf karena mau memasuki bulan puasa,” kata Dosen STID Muhammad Natsir Dewan Dakwah Islamiyah itu, seperti dikutip dari Republika.co.id.

Adapun tren maaf-memaafkan melalui pesan singkat hingga unggahan di sosial media saat menjelang Ramadan, kata Ustadz Jeje, disebabkan informasi yang kurang akurat tentang hadits nabi yang berkenaan dengan hal tersebut.

Diantara penyebabnya adalah tersiar informasi yang tidak akurat tentang  hadits Nabi. Konon bahwa ketika Nabi Muhammad naik mimbar tiba-tiba beliau berkata amin tiga kali.

Ketika ditanya para sahabat, Nabi menjawab bahwa beliau mengaminkan Malaikat Jibril.

Doa Malaikat Jibril itu adalah, "Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut, tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada), tak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri, dan tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya."

“Namun faktanya, hadits di atas tidak memiliki perawi yang jelas,” katanya.

Jadi secara garis besar, kebiasaan saling bermaaf-maafan sebelum bulan Ramadan bukan merupakan sunah Nabi Muhammad SAW.

Tapi perlu diingat, meminta maaf haruslah dilakukan setiap saat, bukan hanya ketika momen tertentu saja.