Simak! Ini Penjelasan Buya Yahya Tentang Mimpi yang Jadi Kenyataan

Buya Yahya
Buya Yahya (Foto : YouTube @Al-Bahjah TV)

Antv – Buya Yahya menjelaskan tentang arti mimpi, hal itu ia sampaikan lewat tayangan YouTube Al-Bahjah TV. Setelah ada salah seorang jemaah bertanya, apakah mimpi memiliki arti seperti hal-nya Nabi Yusuf

Mendapat pertanyaan demikian, Buya pun langsung memberikan jawabannya dengan sangat jelas. Lalu, Buya mengatakan jika jemaahnya tersebut sebagai manusia biasa dan bukan Nabi. 

“Masalah mimpi, urusan mimpi, yang pertama Anda bukan Nabi Yusuf dan bukan Nabi,” ucap Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV Selasa, 28 Februari 2023.  

img_title
Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

 

“Mimpi adalah mimpi, jangan rubah mimpi jadi kenyataan. Aneh seseorang bertanya, ‘ustaz saya dengar dinasihati dalam mimpi’. Mimpi adalah mimpi, sebaik-baik mimpi dan seburuk-buruk saat bangun, seburuk-buruk mimpi yang baik saat bangun kan gitu,” sambungnya. 

Setelah itu, Buya kembali menekankan jika mimpi merupakan mimpi dan jangan dihubung-hubungkan dengan kehidupan nyata.

“Mimpi adalah mimpi, orang mimpi dikejar harimau Alhamdulillah. Puasa siang hari di bulan Ramadan dalam tidur mau makan hidangan, mau makan terbangun,” jelas Buya Yahya. 

img_title
Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

 

“Mimpi adalah mimpi, jangan menghubung-hubungkan terus hidup kita dengan mimpi, cuma bagaimana saat seseorang bermimpi ada kaidahnya, jika mimpi itu baik khusnudzon-lah kepada Allah supaya Allah memberi kebaikan, selesai,” sambungnya. 

Lalu, Buya pun memberikan penjelasan jika mimpi yang isinya tidak baik (buruk), itu tak ada hubungannya dengan hidup nyata dan tidak akan membahayakan juga. 

“Jika mimpi tidak baik kata Nabi itu tidak membahayakan kamu. Karena mimpi buruk tidak akan membahayakan,” jelasnya lagi. 

img_title
Buya Yahya. (Foto: YouTube @Al-Bahjah TV)

 

Sementara itu, jika seseorang mengalami mimpi yang baik dan menggembirakan, maka kita selaku manusia harus khusnudzon (berperasangka baik) terhadap Allah SWT. 

“Cuma baginda Nabi menyebutkan kalau mimpi baik itu adalah kabar gembira dari Allah SWT maka khusnudzon-lah dengan mimpi baik, jika mimpi buruk kata Nabi tidak membahayakan kamu, selesai,” tandas Buya Yahya.