9 Film Sejarah Indonesia Tentang Perjuangan Bangsa di Masa Lalu

Soekarno
Soekarno (Foto : IMDb)

AntvSejarah Indonesia berisikan gambaran kondisi serta peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu, sejak sebelum hingga setelah Indonesia merdeka. Cerita sejarah Indonesia terekam dalam berbagai bentuk, baik itu buku, novel, hingga film.

Film sejarah Indonesia dibuat dengan tujuan salah satunya agar para generasi bangsa selanjutnya tetap melek sejarah dan selalu mengingat tentang perjuangan para pahlawan dan peristiwa-peristiwa yang telah mereka lalui demi bangsa ini.

Dengan adanya film sejarah, generasi muda bangsa ini bisa mengambil pelajaran dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi kehidupan.

Nah, berikut ini deretan film sejarah Indonesia yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia pada masa kolonialisme.

Bumi Manusia

img_title
Bumi Manusia. (Foto : IMDb)

Bumi Manusia merupakan salah satu film sejarah Indonesia yang dirilis pada tahun 2019 lalu. Film ini diadaptasi dari novel sastra karya Pramoedya Ananta Toer, sastrawan dengan nama besar dan menjadi legenda di kesastraan Indonesia.

Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini pada dasarnya mengangkat tentang isu sosial dan ketidakadilan yang terjadi pada masa penjajahan Belanda. 

Bumi Manusia mengisahkan tentang kisah percintaan antara Minke, seorang pribumi Jawa dan Annelies Mellema, anak seorang tuan Belanda dari gundiknya, di masa pemerintahan Kolonial Belanda.

Dengan berbagai permasalahan strata sosial yang ada, kisah cinta Minke dan Annelies pun menemui banyak hambatan, khususnya dari masyarakat Belanda.

Pemerintah kolonial bahkan berusaha untuk merebut Annelies dari ibu dan suaminya sendiri. Mereka bahkan akan mengirim Annelies ke Belanda.

Pada tahun 2020 lalu, Bumi Manusia berhasil memenangkan kategori Film Terpuji, Sutradara Terpuji, Pemeran Utama Pria Terpuji, dan Penulis Skenario Terpuji pada gelaran Festival Film Bandung.

Perburuan 

img_title
Perburuan. (Foto : IMDb)

Sama seperti Bumi Manusia, Perburuan merupakan film sejarah Indonesia yang diangkat dari novel sastra karya Pramoedya Ananta Toer. Bedanya, Perburuan mengambil latar pada masa penjajahan Jepang di Indonesia.

Film yang dirilis pada tahun 2019 lalu ini mengisahkan tentang salah satu fragmen peristiwa sejarah penting di Indonesia tentang perjuangan pasukan Pembela Tanah Air (PETA), yang baru saja mengalami kegagalan dalam upaya melawan Jepang.

Dikisahkan, enam bulan setelah kegagalan pemberontakan PETA terhadap Jepang, Hardo (Adipati Dolken) kembali ke kampung halamannya di Blora. Namun, kehadirannya tercium oleh tentara Jepang dan ia pun dikejar.

Untuk menghindari kejaran, Hardo dan sejumlah orang lainnya menyamar menjadi pengemis. Dalam sebuah pengejaran selama satu hari dan malam menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sebuah drama perjuangan pun terungkap.

Kartini 

img_title
Kartini. (Foto : IMDb)

Seperti judulnya, film Kartini akan mengangkat perjuangan tokoh perempuan Indonesia yang memperjuangkan sosok pejuang emansipasi wanita yang cerdas, kuat, dan berani.

Melalui film ini, penonton akan dapat menyaksikan bagaimana perjalanan hidup Kartini yang tidak mudah. Mulai dari menciptakan lapangan kerja bagi kaum perempuan, hingga mendirikan sekolah di daerahnya, Jepara.

Film Kartini menyajikan alur campuran dengan menampilkan tentang sosok Kartini kecil yang sudah dikenal sebagai pemberontak. 

Dengan menyaksikan film ini, penonton akan dapat menyaksikan sosok pejuang wanita yang inspiratif dalam dunia pendidikan, kesetaraan gender, dan tak henti berjuang untuk hak-hak para wanita.

Film ini sukses menyabet banyak penghargaan seperti Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dari Festival Film Indonesia 2017 yang diraih oleh Christine Hakim.

Jenderal Soedirman

img_title
Jenderal Soedirman. (Foto : IMDb)

Jenderal Soedirman merupakan salah satu film sejarah Indonesia yang dirilis pada tahun 2015 lalu. Film yang dibintangi oleh Adipati Dolken ini sangat cocok ditonton untuk membangkitkan semangat patriotisme.

Film ini bercerita saat Belanda melakukan Agresi Militer II, dan menyerang Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia. Saat itu, Belanda juga menyatakan jika negara Indonesia sudah tidak ada.

Seperti judulnya, film ini akan mengisahkan tentang perjuangan Jenderal Soedirman pada masa kolonial Belanda di Indonesia. Tak hanya itu, sang Jenderal juga harus berjuang melawan sakit kerasnya ketika harus menjalankan misi gerilya selama tujuh bulan.

Perjuangannya pun membuahkan hasil. Misi gerilya sukses membuat pasukan Belanda kewalahan karena kehabisan logistik dan akhirnya menandatangani perjanjian Roem-Royen. Dari situlah kemudian Belanda mengakui kedaulatan bangsa Indonesia.

Soekarno: Indonesia Merdeka

img_title
Soekarno. (Foto : IMDb)

Seperti judulnya, film sejarah Indonesia yang satu ini mengisahkan tentang perjalanan hidup tokoh proklamator Indonesia, Soekarno. Film arahan sutradara Hanung Bramantyo ini dibintangi oleh Ario Bayu sebagai pemeran utamanya.

Soekarno menceritakan tentang bagaimana kehidupan bapak pendiri bangsa Indonesia sejak masih muda. Ia bahkan keluar masuk penjara akibat teriakan ‘merdeka’ karena dianggap telah memprovokasi dan memberontak pada pemerintah Belanda.

Meski demikian, langkahnya tidak terhenti sedikitpun. Dengan keberaniannya yang luar biasa, sosok Soekarno terlihat sangat heroik dalam film ini. Akan tetapi, ada beberapa adegan dalam film yang menuai kontroversi.

Film yang sarat akan nilai-nilai perjuangan ini sukses mendapatkan penghargaan Film Terpuji dari Festival Film Bandung (FFB) ke-27 pada tahun 2014 lalu.

Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

img_title
Sultan Agung. (Foto : IMDb)

Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta merupakan salah satu film sejarah Indonesia yang dirilis pada tahun 2018 lalu. Film arahan sutradara Hanung Bramantyo ini mengangkat biografi tokoh sejarah Indonesia, yaitu Sultan Agung.

Film ini menggambarkan tentang sosok Sultan Agung yang sangat ambisius dan pemberani. Dalam film ini, ia melakukan perlawanan kepada VOC di Batavia. Tak hanya bertugas untuk menghadapi VOC, ia juga memilki tanggung jawab untuk menyatukan beberapa adipati yang tersebar di Jawa akibat VOC.

Tak hanya menampilkan tentang perlawanan terhadap VOC, film ini juga dibumbui dengan kisah cinta antara Sultan Agung dan Lembayung yang terpaksa kandas.

Guru Bangsa: Tjokroaminoto

img_title
Guru Bangsa: Tjokroaminoto. (Foto : IMDb)

Guru Bangsa merupakan film sejarah Indonesia yang dirilis pada tahun 2015 lalu. Film besutan sutradara Garin Nugroho ini dibintangi oleh beberapa aktor terbaik Indonesia, antara lain Reza Rahadian, Chistine Hakim, Didi Petet hingga Sujiwo Tejo.

Seperti judulnya, film ini mengisahkan tentang HOS Tjokroaminoto, sang guru bangsa yang berhasil menjadi pendidik bagi tokoh-tokoh pemimpin Indonesia kala itu. Sebagai pemeran utama, Reza Rahadian berhasil menghidupkan karakternya dengan baik.

Kesuksesan film ini ditandai dengan capaian penghargaan yang diraih pada Festival Film Indonesia dalam kategori Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik.

Sang Pencerah

img_title
Sang Pencerah. (Foto : IMDb)

Sang Pencerah merupakan film besutan sutradara Hanung Bramantyo yang diadaptasi dari kisah nyata sang pendiri organisasi Islam Muhammadiyah, yakni Ahmad Dahlan.

Film yang dibintangi oleh Lukman Sardi, Giring Ganesha, Yati Surachman, Sujiwo Tejo dan Zaskia Adya Mecca ini mengisahkan tokoh perjuangan Indonesia satu ini mengajarkan nilai-nilai toleransi, konsistensi dan semangat perubahan.

Meski tidak spesifik menyorot tentang kemerdekaan Indonesia, film ini dapat menularkan semangat perjuangan untuk melepaskan bangsa Indonesia dari penjajahan dan penindasan.

Sang Kiai 

img_title
Sang Kiai. (Foto : IMDb)

Film sejarah Indonesia selanjutnya adalah Sang Kiai. Film ini mengangkat kisah dari KH Hasyim Asyari, seorang ulama yan merupakan sosok pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU). 

Film ini mengangkat tentang sejarah penjajahan Jepang di Indonesia tahun 1942 silam. Pada saat itu, pemerintah Jepang melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei (penyembahan terhadap matahari).

Dalam film ini, KH Hasyim Asyari berjuang keras untuk melawan ajaran tentang penyembahan terhadap matahari atau Sekerei tersebut karena menyimpang dari akidah Islam.

Nah, itulah deretan 9 film yang mengangkat tema sejarah Indonesia yang inspiratif dan membuat generasi muda melek sejarah. Semoga bermanfaat!