“Pusaka merupakan benda dari masa lalu yang mempunyai kutukan, tapi secara kebersamaan karakter-karakter kita di sini memiliki masa lalu yang jika tidak dikuasai bisa menjadi kutukan juga. Jadi ada kesinambungan itu yang membuat saya tertarik,” sambungnya.
Komitmen untuk menyajikan horor yang berbeda ini juga disebutkan oleh Husein M. Atmodjo atau yang kerap disapa Monji.
Sebagai penulis naskah, ia mengaku tertarik untuk mengeksplorasi genre horor dan menggabungkannya dengan sub genre yang lain menjadi sebuah tayangan sinematik yang padu meski itu bukanlah sesuatu yang mudah.
“Saya kepengen mengajak untuk eksplorasi horor lebih jauh lagi, mencoba bikin sesuatu yang baru dengan menggabungkan beberapa sub genre dari horo dalam satu title ini, Pusaka,” katanya.
“Kesulitannya ketika penulisan lebih ke bagaimana buat cerita supranatural dengan cara yang sangat logic. Jadi bagaimana karakter-karakternya harus berpikir ketika mendapat bahaya, mendapat teror, atau segala yang mengancam, mereka harus berpikir layaknya kita,” tutupnya.
