Layanan KRL Jabodetabek Kembali Dibatasi Cuma Sampai Jam 22.00 WIB

krl
krl (Foto : )
PT Kereta Commuter Indonesia atau PT KAI
 Commuter 
melanjutkan pembatasan jam operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek selama penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali mulai hari ini, Senin 11 hingga 25 Januari 2020. Operasional KRL akan kembali dibatasi mulai pukul 04.00 hingga 22.00 WIB selama adanya PPKM tersebut. Meski jam pelayanan dibatasi, PT KAI mengoperasikan 964 perjalanan dengan 91 rangkaian kereta setiap harinya meski jam pelayanan dibatasi."Dengan pembatasan jam operasional ini dan berbagai pengendalian mobilitas masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru lalu, jumlah pengguna KRL rata-rata mencapai 300.000 pengguna per hari. Sementara sebelumnya di masa PSBB Transisi volume pengguna KRL setiap hari kerja mencapai 400.000 orang," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan tertulisnya.Anne mamastikan, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada pengguna KRL mulai pengukuran suhu tubuh, wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL, serta menjaga jarak."KAI Commuter mengingatkan para pengguna agar tetap mengikuti antrean penyekatan menuju ke peron yang ada di stasiun terutama pada jam-jam sibuk. Dalam mengantre, para pengguna hendaknya senantiasa menjaga jarak dan tidak lalai dalam memakai masker," jelasnya.KAI Commuter juga masih memberlakukan aturan tambahan pada masa pandemi ini, yaitu bagi lansia yaitu hanya dapat naik kereta pada pukul 10.00 WIB-14.00 WIB atau di luar jam sibuk. Sementara bagi balita tidak diperkenankan naik KRL.Selain protokol kesehatan tersebut, upaya tambahan yang dilakukan KAI Commuter adalah membuka jendela pada area ujung setiap kereta untuk menambah sirkulasi udara selama dalam perjalanan KRL."Para pengguna juga kami imbau untuk berdiri dengan menghadap satu arah agar tidak saling berhadap-hadapan. Aturan untuk tidak berbicara baik secara langsung maupun melalui telepon selama perjalanan juga tetap berlaku. Ini merupakan upaya mencegah penyebaran Covid-19 melalui droplet yang keluar saat kita berbicara," katanya. Sumber KAI Commuter