Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Akibat Curah Hujan yang Tinggi di Sekitar Kawah Gunung

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Akibat Curah Hujan yang Tinggi di Sekitar Kawah Gunung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Akibat Curah Hujan yang Tinggi di Sekitar Kawah Gunung (Foto : antvklik-Pujiansyah)

AntvGunung Anak Krakatau terus mengalami peningkatan aktivitas erupsi atau letusan, dengan menyemburkan abu vulkanis dari puncak gunung sejak beberapa hari terakhir.

Bahkan, ketinggian abu vulkanis berwarna hitam keluar dari puncak kawah mencapai 2 ribu hingga 3 ribu meter. Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat karena adanya curah hujan yang tinggi di sekitar kawah gunung sehingga memicu terjadinya letusan.

Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Suwarno mengatakan sejak mengalami erupsi dari Minggu (26/11/2023) lalu, letusan abu vulkanis keluar dari puncak gunung anak krakatau lebih dari 90 kali.

"Letusan abu vulkanis masih terus terjadi dengan ketinggian mulai dari 200 meter hingga 2.000 meter dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau. Untuk abu vulkanis dengan ketinggian 2.000 meter terjadi pada Senin (27/11/2023) sekitar pukul 11.43 WIB," kata Suwarno, Rabu (29/11/2023).

Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau yang terjadi secara terus menerus merupakan akibat dari aktivitas lempeng yang ada di dalam perut bumi.

Saat lempengan yang berada dalam perut bumi bergerak, maka magma yang terdapat di dalamnya akan ikut bergerak ke atas. Hal itu menjadi pemicu gunung anak krakatau erupsi secara terus menerus sejak Minggu kemarin.

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berstatus level III atau siaga sehingga warga maupun nelayan dan wisatawan diimbau tidak mendekat dalam radius 5 kilometer," beber Suwarno.

Menurut Suwarno, erupsi Gunung Anak Krakatau adalah hal yang biasa karena bagian dari aktivitas gunung berapi. "Justru akan berbahaya jika tidak erupsi dalam waktu yang lama. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panik," tandasnya.