Pangkostrad Tanam 10.000 Pohon dan Lepas Liar Satwa Langka di Gunung Sanggabuana

Pangkostrad Tanam 10.000 Pohon dan Lepas Liar Satwa Langka
Pangkostrad Tanam 10.000 Pohon dan Lepas Liar Satwa Langka (Foto : Dok. Penerangan Kostrad)


Selain itu, Pangkostrad menjelaskan jika pegunungan Sanggabuana yang menjadi kawah candradimuka para prajurit Kostrad saat ini sedang berproses menjadi kawasan konservasi.

Kostrad tentu mendukung adanya upaya perubahan fungsi hutan menjadi kawasan konservasi ini.

Dari laporan hasil penelitian Ranger SCF, sudah terdata 337 jenis satwa liar yang 41 diantaranya adalah jenis satwa dilindungi sesuai Permen 106 Tahun 2018. Juga terdapat 339 titik mata air.

“Keberadaan satwa dilindungi negara di kawasan Sanggabuana ini juga menjadikan prajurit Kostrad, terutama di Denharrahlat untuk terlibat aktif melakukan upaya perlindungan dan pelestarian satwal liar. Salah satunya dengan melakukan edukasi kepada masyarakat. Hasilnya sudah ada penyerahan beberapa jenis satwa liar dilindungi dari masyarakat yang hari ini akan kita serahkan kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat untuk direhabilitasi, dan nantinya setelah dikarantina dan dihabituasi, akan dilepasliarkan di Sanggabuana. Salah satu satwa yang akan kita lepasliarkan nanti adalah satwa yang menjadi lambang negara Indonesia, yaitu burung Garuda atau Elang Jawa,” ujar Letjen TNI Maruli Simanjuntak, M. Sc.

img_title
Pelepasliaran Satwa Langka dan Dilindungi. (Foto: Dok. Penerangan Kostrad)

“Selain terlibat menjaga daya dukung ekosistem Sanggabuana untuk kelangsungan hidup satwa liar, Kostrad lewat Denharrahlat juga akan memperbaiki tata air yang ada di Sanggabuana. Dari 339 titik mata air, 148 titik mata air ada di Kabupaten Karawang. Lewat penanaman pohon sejumlah 10.000 pohon ini, sebagian akan kita fungsikan untuk menjaga dan memperbaiki tata air, juga merehabilitasi hutan. Tidak hanya untuk kepentingan satwa liar saja, tapi juga untuk meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar Denharrahlat,” pungkas Letjen TNI Maruli Simanjuntak, M. Sc.

Di akhir sambutannya, Pangkostrad berpesan kepada seluruh prajurit dan masyarakat untuk merawat pohon yang sudah kita tanam agar tumbuh subur dan jangan menangkap kemudian memperjualbelikan burung yang sudah kita lepasliarkan, sehingga tujuan yang kita harapkan dapat tercapai dan semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua,” pungkas Pangkostrad.

Dalam kesempatan tersebut, Plt. Bupati Karawang Bpk. H. Aep Syaepuloh, S.E. yang diwakili Asda 1, Eka Sanata mengapresiasi pencanangan program penghijauan dan pelepasan satwa langka dilindungi karena selaras dengan program Pemkab Karawang yang berencana akan meningkatkan status Gunung Sanggabuana menjadi kawasan hutan lindung.

"Pemerintah Kabupaten Karawang akan  selalu siap memberikan dukungan dengan selalu mensuport kegiatan  Kostrad untuk mempertahankan lingkungan yang asri dan kegiatan ini juga guna meningkatkan kesejahteraan rakyat yang  semakin meningkat," ujar Bpk. H. Aep Syaepuloh, S.E yang disampaikan Asda 1 Bpk. Eka Sanata.

img_title
Asda 1 Pemkab Karwanng, Eka Sanata saat Memberikan Sambutan. (Foto: Dok. Penerangan Kostrad)

Kegiatan diakhiri dengan pemberian santunan dan bantuan kepada anak Yatim.