ISPA Meningkat 20-30 Persen, Masyarakat Diimbau Waspada dan Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Angka ISPA Meningkat 20-30 Persen, Masyarakat Diimbau Waspada dan Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Angka ISPA Meningkat 20-30 Persen, Masyarakat Diimbau Waspada dan Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan (Foto : Dok. BCF)

“Isu ini sudah dibicarakan sejak tahun 90-an. Bukan hal baru. Kita bisa lihat perubahan warna langit kita akhir-akhir ini yang semakin buram. Polusi udara ini menjadi masalah kita semua, dan saya berharap pemerintah bisa ambil aksi besar untuk menangani ini. Kalau ditanya penyebabnya apa, saya ambil dari KLHK kalau di Jabodetabek 44% berasal dari kendaraan bermotor, 34% dari jejak penggunaan PLTU, dan 22% dari beberapa faktor lainnya,” ungkap Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform.

Menurut Fabby, polusi udara ini tidak hanya merugikan dari sektor kesehatan namun juga dari segi ekonomi.  Dalam satu tahun bisa mengakibatkan kerugian puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

“Bayangkan saja, berapa waktu produktif terbuang oleh seorang pekerja hanya karena dia terkena ISPA akibat polusi udara? Kesadaran akan kerugian ekonomi ini harus disosialisasikan supaya bisa menjadi perhatian nasional,” tambah Fabby.

Pengunaan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak menjadi salah satu penyebab utama polusi udara yang sulit dikendalikan. Dari sektor transportasi, VKTR berupaya untuk mendorong gaya hidup ramah lingkungan melalui transportasi umum berbasis listrik.

Dengan menyediakan transportasi umum yang nyaman juga ramah lingkungan, diharapkan masyarakat yang tadinya menggunakan kendaraan pribadi mau beralih menggunakan kendaraan umum.

VKTR saat ini bekerja sama dengan BYD, memproduksi bus listrik yang sudah digunakan secara umum melalui salah satu operator yakni PT Transjakarta.

“Sudah saatnya kita serius melakukan perbaikan sarana transportasi umum, agar masyarakat mau beralih. Penggunaan kendaraan listrik menjadi salah satu cara untuk menekan angka polusi udara dari gas buang emisinya. Nah, selanjutnya kami akan fokus pada bagaimana memanfaatkan energi bersih sebagai sumber energi untuk kendaraan listrik,” ujar Gilarsi W. Setijono, CEO VKTR saat menjadi pembicara dalam special stage The SDGs National Seminar Series 2023.