Setelah Sukses INA-TIME 2023, Perang Melawan TBC Terus Berlanjut

Salah Satu Sesi Symposium yang diadakan saat INATIME 2023, Total Ada 4 Sesi Simposium dan 3 Plenary dan 21 Speakers
Salah Satu Sesi Symposium yang diadakan saat INATIME 2023, Total Ada 4 Sesi Simposium dan 3 Plenary dan 21 Speakers (Foto : Dok. BCF)

Antv – Rangkaian kegiatan The 5th INA-TIME 2023 telah selesai dilaksanakan. Rangkaian kegiatan selama tiga hari tersebut ditutup pada Sabtu, 2 September 2023 petang.

Dalam sambutan penutupnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan gelaran tahunan tersebut.

“Saya berterima kasih kepada UGM yang telah sukses melaksanakan INA-TIME ke-5 ini,” ungkap Imran disambut tepuk tangan peserta konferensi.

img_title
Direktur P2PM, Imran Pambudi Menyampaikan Sambutan dalam Rangkaian Kegiatan INATIME 2023. (Foto: Dok. BCF)


Ia bersyukur penyelenggaraan INA-TIME makin sukses tiap tahun. Hal tersebut ia amati dari meningkatnya animo baik dari peserta, abstrak riset dan inovasi yang diterima, maupun sponsor yang mendukung penyelenggaraan.

Animo mengikuti INA-TIME tahun ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan INA-TIME sebelumnya. Tercatat lebih dari 400 peserta terdaftar mengikuti rangkaian kegiatan, baik workshop maupun konferensi.

img_title
Animo Mengikuti INATIME 2023, Tinggi, Terlihat dari Jumlah Peserta yang Mendaftar dan Mengikuti. (Foto: Dok. BCF)


Hal yang lebih membanggakan, 174 abstract dan inovasi dipresentasikan baik melalui poster maupun secara lisan.

Hal ini sejalan dengan tema yang diambil tahun ini, yaitu “Stepping up research to end TB, together we can!”

Menurutnya riset yang perlu mendapat perhatian bukan hanya riset-riset dalam skala besar.

“Operational research itu juga penting untuk melihat apakah program pemerintah sudah menjawab tantangan eliminasi TBC di Indonesia atau belum,” lanjutnya.

Imran menambahkan bahwa INA-TIME merupakan ajang yang dapat mendukung eliminasi TBC di Indonesia tahun 2030.

Ajang ini merupakan wadah berbagi pengetahuan, inovasi dan praktik terbaik untuk menciptakan kolaborasi yang akan berkontribusi dalam upaya percepatan eliminasi TBC di Indonesia dan global.

Tercatat ada 21 pembicara yang menyampaikan beragam pemaparan sesuai dengan kepakarannya.

img_title
Salah Satu Workshop yang Diadakan dalam Rangkaian INATIME 2023, Total Ada 7 Workshop yang Diadakan dengan Tema Berbeda. (Foto: Dok. BCF)


Jumlah itu belum termasuk keynote speech yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pada hari pertama dan Jeremiah Chakaya Muhwa dari The Union yang menyampaikan pemaparan tentang situasi TBC secara global.

Beragam tema yang disampaikan oleh para pembicara tentu sangat menarik dan selaras dengan target eliminasi TBC 2030.

Tema-tema itu antara lain: Pencegahan TBC, komorbiditas TBC dan TBC pada anak, knowledge, attitude and practice pada TBC, kolaborasi multisektor dan partisipasi komunitas dan masyarakat, dan manajemen klinis TBC.

Pada sesi penutupan, panitia juga mengumumkan The outstanding presenters baik untuk abstract maupun inovasi.

Total ada 12 presenter yang mendapat penghargaan dari panitia baik peserta yang mempresentasikan melalui poster maupun secara lisan.

Meski demikian, panitia tidak membuat pemeringkatan untuk semua presenter terpilih tersebut.

“Kami klasifikasikan saja berdasarkan abstract atau inovasi dan presentasi oral atau poster,” jelas Vincentius Arca, Koordinator Scientific Programme Committee & Editorial Board INA-TIME 2023.

Lebih lanjut ia mengucapkan terima kasih kepada semua juri dan reviewer yang telah menilai seluruh abstract dan inovasi yang disubmit.

Secara keseluruhan The 5th INA-TIME 2023 berjalan lancar. Panitia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan gelaran tahunan ini.

"Melebihi itu, semoga rangkaian acara tiga hari tersebut berkontribusi dalam upaya percepatan eliminasi TBC di Indonesia tahun 2030," tandasnya.