Anindya Bakrie Setuju dengan Imbauan Presiden Jokowi Agar Kampus Membuka Fakultas Green Energy

Anindya Bakrie Setuju dengan Imbauan Presiden Jokowi Agar Kampus Membuka Fakultas Green Energy
Anindya Bakrie Setuju dengan Imbauan Presiden Jokowi Agar Kampus Membuka Fakultas Green Energy (Foto : Tangkap Layar tvOne)

Antv – Presiden Joko Widodo mendorong universitas dan perguruan tinggi di Indonesia untuk mengembangkan jurusan-jurusan baru yang berkaitan dengan Green energy.  

Hal itu disampaikan presiden saat membuka kongres Mahasabha ke-13 kesatuan mahasiswa Hindu Dharma Indonesia di auditorium Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah.  

Menurut presiden, topik-topik green energy bisa meliputi perdagangan karbon pasar,  karbon kewirausahaan iklim, daur ulang limbah dan teknologi baterai.  

Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya beradaptasi dengan perubahan cepat dalam dunia saat ini dan juga mengajak untuk menciptakan inovasi.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie mengaku sangat menyetujui atas imbauan Presiden Jokowi.

Lebih jauh Anindya menyebutkan dalam unggahannya di akun Instagramnya bahwa isu krusial abad ke-21 ini adalah krisis iklim dimana ancaman polusi dan perubahan iklim sudah menjadi tantangan di berbagai negara.   

"Saya setuju dengan himbauan Presiden @jokowi bahwa isu krusial abad ke-21 ini adalah krisis iklim dimana ancaman polusi dan perubahan iklim sudah menjadi tantangan di berbagai negara. Indonesia harus segera berinovasi bukan hanya dari segi industri tapi juga dari segi pendidikan.

Dunia pendidikan perlu melakukan adaptasi, begitu juga dengan anak muda sekarang agar tetap relevan dengan permasalahan yang ada. Sebagai industrialis yang bertransformasi pada bidang keberlanjutan, saya melihat dalam jangka panjang, penyelesaian permasalahan ini harus masuk dalam ranah pendidikan.

Harus ada disiplin ilmu yang pakem dengan turunan lintas disiplin antara lain, carbon market, green financing, low carbon economic development, dan sebagainya.

Kita harus mempersiapkan talenta-talenta muda yang memiliki kapabilitas spesifik untuk penyelesaian permasalahan climate change dengan baik, yang kedepannya akan menciptakan green jobs yang sudah banyak permintaannya di seluruh dunia.

Saya yakin Indonesia bisa menjadi pemimpin dalam penyelesaian permasalahan iklim. Negara kita memiliki kekayaan alam yang luar biasa, baik di bawah tanah, di atas, serta biodiversitas di sekitar kita. Apalagi, sebentar lagi Ibu Kota Indonesia akan dipindahkan ke IKN yang akan menjadi ikon kota yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan.

Sebagai alumni Stanford, saya juga melihat Stanford telah membuka Fakultas baru setelah 75 tahun, Stanford School of Sustainability Doerr, yang berfokus untuk menciptakan talenta-talenta yang kompeten untuk penyelesaian climate change.

Barangkali ada potensi kolaborasi penelitian yang luas dan berjangka panjang yang bisa kita ciptakan antara @Stanford dan lembaga terkait di Indonesia mengenai berbagai isu penting bagi transisi rendah karbon di Indonesia untuk memulai.

Dari sektor industri kami mendukung penuh pemerintah menyukseskan program pendidikan sustainability di Indonesia.

Gimana tanggapan teman-teman kalau ada Institusi pendidikan yang berfokus di bidang sustainability di Indonesia? Tertarik kah untuk belajar?"