Perpusnas RI Gelar Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS)
program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) (Foto : Ghofur)

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia bersama pada Rabu (21-06-2023) menggelar kegiatan bertajuk Stakeholder Meeting (SHM) Nasional Tahun 2023.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut antara lain untuk mensukseskan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang mana telah dimulai sejak tahun 2018 lalu.

Adapun tujuan diselenggarakanya acara tersebut ialah untuk memperluas kegiatan TPBIS ke 450 Desa di 136 Kota yang tersebar di 34 Provinsi.

Hal tersebut merupakan sebuah keharusan sebagaimana yang telah diatur oleh Undang-Undang Nomor 18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dimana Perpustakaan sendiri ditetapkan sebagai urusan wajib non pelayanan dasar yang harus menyediakan layanan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta kebutuhan masyarakat.

Untuk itu dengan hadirnya SHM mampu memberikan memberikan ilmu pengetahuan ataupun bekal kepada para pesertanya.

"kami telah melaunching program ini sebagai suatu blueprint sejak 2016 yaitu transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini adalah lawan daripada eksklusif. Jadi tidak relevan lagi perpustakaan itu menjadi tempat hanya orang-orang yang beruntung masuk di perguruan tinggi tapi ya kita paradigma nya 10% memanage collection 20% manage knowledge dan 70% transfer knowledge." Ujar Muhammad Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional RI

 

img_title
M Syarif Bando (kiri) & Adin Bondar (kanan). (Foto: Ghofur)

 

Sementara menurut Adin Bondar Deputi Bagian Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, TPBIS merupakan konsep pendekatan melalui pengetahuan dengan harapan masyarakat dapat kembali bangkit pasca pandemi covid 19 sesuai dengan kemampuan individual yang dimiliki.

"kita lihat bahwa arahan bapak presiden dengan covid-19 itu kan Hampir 30 juta masyarakat kita kembali miskin ya ini perlu satu effort, walaupun Skala kecil tapi mereka punya inside atau mereka mempunyai produk unggulan di masyarakat kita sesuai dengan kemampuan atau potensi lokal yang ada." Kata Adin kepada awak media.

Ia pun melanjutkan dengan adanya kemampuan literasi yang baik dapat membuat masyarakat mau mengembangkan bakatnya kedalam berbagai pekerjaan.

"ada orang menjadi produktif anaknya dengan membaca terapan, salah satu contohnya produk usaha peternak ayam, catering, hair style yang menggunting rambut oleh masyarakat itu banyak sekali jadi banyak usaha-usaha bisnis lain yang memang menjadi ditemukan di masyarakat. Kata Adin Bondar.

Perlu diketahui SHM Nasional dihadiri onsite oleh 695 peserta yang berasal dari Provinsi dan kabupaten atau kota mitra tahun 2022, 2020, 2018, mitra program Role Model, konsultan pendamping program TPBIS, dan dihadiri  1.000 peserta secara virtual.

Stakeholder Meeting Nasional tahun 2023 dikemas dalam beberapa sesi acara meliputi penyampaian materi oleh para narasumber terkait urgensi mendorong keberlanjutan penguatan literasi masyarakat melalui program replikasi mandiri, dan talk show “Sinergitas & Kolaborasi Lintas Sektor sebagai Gerakan Bersama Pengembangan Program TPBIS di Daerah”.

Narasumber yang hadir pada SHM kali ini, diantaranya Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Plt. Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Didik Darmanto, mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Perpusnas Joko Santoso, Kepala Desa Sulubombong Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala STF Driyarkara Jakarta Augustinus Setyo Wibowo, dan Cak Lontong