Kompak, 4 Siswi SD Mengaku Diculik Tiga Pria Pakai Sepeda Motor

Kompak, 4 Siswi SD Mengaku Diculik Tiga Pria Pakai Sepeda Motor
Kompak, 4 Siswi SD Mengaku Diculik Tiga Pria Pakai Sepeda Motor (Foto : antvklik-Farik Dimas)

Antv – Akhir-akhir ini, warga diresahkan dengan isu penculikan terhadap seorang anak, dampak beredarnya video amatir yang memperlihatkan seorang siswi SD mengaku diculik.

Penculiknya adalah tiga pria yang memakai sepeda motor saat hendak pergi ke sekolah Madrasah Ibtidaiyah di wilayah Camplong Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Dalam rekaman video berdurasi 2 menit 36 detik itu, siswi SD itu bersama tiga orang temanya N, ES dan V, tiba - tiba didatangi tiga pria tak dikenal.

Mereka lantas diiming-imingi uang dan 3 dari siswi SD itu mengambil uang tersebut, kemudian ia ikut bersama si pria. 

Sementara bocah berseragam merah putih, mengaku menolak tawaran uang.

Di tengah perjalanan, ketiga penculik diketahui warga, hingga kendaraan di tendang, penculik pun jatuh dan ia melarikan diri. 

Tiga siswi SD itu pun selamat dari penculikan. Cerita bocah yang polos itu kemudian beredar dan viral di media sosial.

Isu penculikan yang meresahkan warga, membuat petugas kepolisian dari Polsek Camplong melakukan penyelidikan. 

Bahkan ke empat bocah SD termasuk kepala sekolah dipanggil, guna melakukan klarifikasi terkait kebenaran adanya penculikan anak

Dari keterangan si Bocah maupun kepala sekolah,  bahwa video yang beredar ternyata tidak benar, alias hoax.

"Setelah dilakukan klarifikasi, kepada anak - anak ini, ternyata ia bercerita bohong. Anak ini terpaksa bohong karena ia merasa takut kepada guru madrasah Ibtidayah karena telat datang ke sekolah," kata AKP Budi Nugroho, Kapolsek Camplong Sampang, Selasa (31/1/2023)

Sementara pihak sekolah SD Camplong, mengaku, saat mendengar kabar terkait adanya penculikan yang terjadi pada anak didiknya, langsung memanggil bocah dan menanyakan tetang kebenarannya. 

Saat bocah bercerita, dan seorang guru merekam dan dibuat video. Setelah itu ia sebarkan ke kepada guru yang lainnya. dengan alasan supaya kejadian tersebut menjadi perhatian kepada orang tua.

"Cerita anak itu, saya yang merekamnya dan di sebarkan kepada guru yang lainnya. Supaya menjadi perhatian kepada orang tua agar anak-anaknya jadi perhatian. tapi video kemudian beredar di media sosial," tutur Jumali, kepala sekolah SD Camplong. 

Jumali mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui, jika bocah tersebut bercerita bohong kepada dirinya, lantaran ia takut dimarahi guru madrasah. 

Juga tidak bertanya langsung kepada orangtua maupun ke pihak guru madrasah

"Video yang sudah beredar dan menjadi konsumsi publik. Saya minta maaf kepada semua pihak atas ke salahan mengedar vedio. Sebelumnya, saya megakui tidak bertanya langsung kepada orang tua maupun guru Madrasah atas cerita si bocah yang bohong," tuturnya.