Wafatnya BJ Habibie, Sang Visioner itu Telah Pergi

Habibie dan Ainun
Habibie dan Ainun (Foto : )
Presiden ketiga RI BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu (12/9/2019) sekira pukul 18.05 WIB. Semasa hidupnya, sederet pencapaian penting telah diukir sang visioner untuk Indonesia, negeri yang sangat dicintainya ini.
Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa dipanggil BJ Habibie merupakan visioner terbaik  Indonesia. Pria kelahiran Pare-pare, Sulawesi Selatan 25 Juni 1936 ini sejak kecil sudah dikenal sangat pintar. Habibie menempuh pendidikan  SMA di Bandung pada 1954 dan melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun baru beberapa bulan kuliah di ITB, Habibie mengikuti jejak teman-temannya, menimba ilmu di Aachen, Jerman. Habibie kemudian memilih jurusan Teknik Penerbangan  dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule.

Profesor di Umur 31 Tahun

Lulus kuliah, Habibie sempat bekerja di sebuah industri kereta api Jerman.  Saat bekerja di industri kereta api itulah Habibie kembali menunjukkan prestasinya dengan menerapkan teknologi konstruksi pesawat ke rancang bangun kereta. Habibie muda kemudian melanjutkan studi hingga meraih gelar Doktor di Aachen. Pada 1962 ia menikah dengan Hasri Ainun yang kemudian diboyong ke Jerman. Selepas dari industri kereta, Habibie kembali ke bidang ilmu yang ditekuninya, yaitu bidang konstruksi pesawat. Dengan otak encernya,  Habibie pula yang dapat menghitung keretakan pesawat terbang, hingga akhirnya beliau dijuluki Mr Crack. Pada 1967 Habibie mendapat gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar dari ITB saat usianya  baru 31 tahun.

Pulang ke Indonesia

Beragam penghargaan diterima Habibie selama di Jerman. Ia kemudian bekerja di MBB Gmbh Jerman, yang merupakan industri penerbangan terkemuka saat itu. Rupanya, nama Habibie yang terkenal telah menarik perhatian pemimpin Indonesia saat itu, Presiden Soeharto. Habibie pun dipanggil pulang Presiden Soeharto untuk membangun negeri. Di Indonesia, Habibie memimpin beragam industri strategis, mulai dari industri pesawat terbang hingga kapal laut. Ia menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi selama 20 tahun. Lewat visi Habibie, puncak teknologi Indonesia tercapai dengan peluncuran pesawat N250 buatan IPTN pada 1995. Pesawat yang dirancang Habibie, bukanlah pesawat sembarangan. Pesawat ini sudah menggunakan teknologi fly by wire, satu-satunya pesawat turboprop yang menggunakan teknologi tersebut pada masa itu. Namun krisis moneter mendera Indonesia sejak 1996 hingga 1998 hingga akhirnya banyak proyek industri strategis ditutup, termasuk dihentikannya pengembangan pesawat N250.

Jadi Pemimpin Indonesia

Pada 14 Maret 1998, Habibe diangkat menjadi Wakil Presiden RI untuk mendampingi Presiden Soeharto. Namun baru beberapa bulan menjabat, terjadi gejolak politik hingga akhirnya Soeharto lengser dari jabatannya dan Habibie naik Jadi Presiden RI ketiga pada 21 Mei 1998. Semasa Habibie memerintah, beragam peristiwa penting terjadi, mulai dari digelarnya jajak pendapat hingga akhirnya Timor-Timur lepas dari pangkuan RI, keluarnya UU tentang Otonomi Daerah hingga dibukanya keran kebebasan pers. Namun pada 1999, Habibie akhirnya lengser setelah pidato pertanggungjawabannya ditolak dalam Sidang Umum MPR. Setelah tidak menjabat sebagai presiden, Habibie bolak balik tinggal di Jerman dan Indonesia.

Sang Istri Meninggal Dunia

Pada 22 Mei 2010, sang istri Hasri Ainun Habibie telah meninggal dunia di Jerman karena penyakit kanker ovarium. Hal ini menjadi duka yang amat mendalam bagi sang mantan Presiden RI itu. Bagi Habibie, Ibu Ainun adalah segalanya bagi beliau. Ainun juga merupakan pengisi kasih di hidupnya baik di kala susah hingga senang sekalipun. Selama 48 tahun menikah, BJ Habibie dan Ainun tidak pernah terpisah. Kisah  cinta Habibie dengan Ainun dituangkan dalam buku biografi dan film. Kini Habibie telah meninggalkan kita semua, meninggalkan Indonesia yang sangat dicintainya, untuk bertemu kembali dengan kekasih hatinya, seperti yang ditulis cucu dari keponakan Habibie, Melanie Subono di akun media sosialnya. "Eyang ... SAMPAI JUMPA DI KEABADIAN ... Senangnya dah bisa ngelepas kangen sala eyang puteri, bisa berdua dua an lagi... Kita disini ikhlas asal eyang bahagia —- SELAMAT JALAN —- -," cuit Melanie. [embed]https://www.instagram.com/p/B2RMkcyHePG/[/embed]