Antv – Di tahun 2005 silam, ada insiden yang bikin heboh publik dan penggemar, melibatkan Esha Deol dengan Amrita Rao selama pembuatan film Pyare Mohan.
Diketahui, jika kedua aktris kenamaan Bollywood tersebut bertengkar secara verbal. Bahkan, Esha sampai menampar Amrita di depan umum.
Pertengkaran itu terjadi setelah Amrita membuat pernyataan yang menyakitkan tentang Esha, sehingga menyebabkan kemarahan Esha. Esha awalnya tidak menyesali tindakannya, namun kini sudut pandangnya berubah.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan awak media, Esha Deol merenungkan kejadian di masa lalunya. Ia mengakui bahwa perilakunya di usia 20 tahun adalah impulsif dan tidak sabaran.
Esha menegaskan, dirinya kini semakin dewasa dan semakin sabar serta tenang. Ia juga percaya bahwa Amrita akan menangani situasi ini secara berbeda sekarang.
“Esha yang berusia 20 tahun melakukannya. Apa yang terjadi seharusnya tidak terjadi sehingga terjadilah tindakan tersebut. Tapi sekarang saya yakin orang itu juga tidak akan melakukan apa yang mereka lakukan hari itu,” kata Esha Deol dikutip dari masala Jumat, 8 September 2023.
Dalam wawancara sebelumnya, Esha sempat menyebutkan bahwa dirinya telah memaafkan Amrita Rao atas perilaku kasarnya.
Esha juga menjelaskan, perkataan kurang mengenakan yang dilakukan Amrita di hadapan sineas Indra Kumar dan kru telah membuatnya merasa tidak aman, sehingga ia memutuskan untuk melindungi harga dirinya dengan tamparan tersebut.
Esha menegaskan bahwa hubungan dirinya dengan Amrita Rao telah membaik selama bertahun-tahun.
“Dia menyadari kesalahannya, meminta maaf kepada saya, dan saya telah memaafkannya. Hubungan kami membaik,” katanya.
Meskipun Esha Deol dan Amrita Rao tampaknya telah berdamai, tapi pada tahun 2005 segera setelah kejadian tersebut, Esha tidak menyatakan penyesalan atas tindakannya.
Ia bahkan menyatakan dan yakin Amrita pantas menerima tamparan itu. Ibu Esha Deol, Hema Malini pun mendukung tindakan putrinya saat tampil di acara Aap Ki Adalat.
“Jika ada yang terus-menerus melontarkan pernyataan salah dan tidak mengerti setelah dijelaskan, terkadang diperlukan pendekatan yang berbeda,” ungkap Hema Malini.
