Penculikan Balita di Makassar Dilatari Dendam

Penculikan
Penculikan (Foto : )
www.antvklik.com
- Kasus penculikan balita di Makassar, Sulawesi Selatan, ternyata dilatari dendam. Dalam kasus penculikan ini para pelaku bahkan telah berniat meminta tebusan Rp 3 miliar.Salah satu penculik, Y, yang ternyata paman korban sendiri. Kepada polisi, sang paman mengaku mendalangi penculikan terhadap Raihanum Malika,  alias Hanum, bocah 18 bulan.  Y adalah pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai staf sekretaris dewan di kantor DPRD Kabupaten Barru. Dia mengaku sakit hati kepada mertuanya dan keluarga besar sang istri.Sementara itu, polisi menyatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui aksi penculikan ini telah direncanakan dengan matang oleh para pelaku. Bahkan  sebelumnya aksi ini sudah sempat dicoba sebanyak tiga kali, dan baru berhasil saat aksi keempat , Selasa (9/1/2018) pagi. Dalam aksi penculikan ini, Y melibatkan tiga rekannya. Dua di antaranya telah ditangkap polisi: R dan A. Sedangkan satu lainnya, AN, masih dalam pengejaran petugas.Selasa (9/1/2018) malam tiga pelaku penculikan balita Hanum diringkus tim khusus Polda Sulawesi Selatan ditangkap di tiga lokasi berbeda di Makassar. Ketiganya diringkus tidak lebih dari 24 jam  setelah aksi berlangsung. Seusai penangkapan, ketiga pelaku pun dibawa untuk menunjukkan lokasi tempat sang balita Hanum dibuang. Setelah itu, ketiganya baru digiring ke polda untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.Penculikan bocah Hanum dari rumahnya Selasa  (9/1/2018) pagi sempat membuat heboh warga. Berita penculikannya  cepat menyebar di media sosial. Dua orang penculik Hanum terlebih dulu membekap mulut dan mengikat Eti, tante korban yang menjaganya, karena kedua orangtuanya bekerja. Pelaku datang ke rumah korban dengan berpura-pura membawa paket dua kardus kiriman.Selasa (9/1/2018) malam, balita Hanum ditemukan oleh seorang ibu dalam kondisi terlantar sendirian di pinggir jalan. Sang ibu penemu langsung membawanya ke Mapolsek Tamalanrea.Polisi juga menyatakan, pelaku tampaknya sengaja melepas korban di sekitar tempat ditemukan. Saat ditemukan, polisi menambahkan, kondisi korban relatif baik dan sehat. Tidak ditemukan luka maupun tanda-tanda kekerasan kepada bocah tersebut.Laporan Zaki Akbar dari Makassar, Sulawesi Selatan.